Ilmuwan Jepang Ciptakan Robot Mirip Remaja Laki-Laki

Tim robotik asal Jepang mendesain robot seukuran anak laki-laki yang diberi nama Kengoro.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 31 Des 2017, 08:24 WIB
Diterbitkan 31 Des 2017, 08:24 WIB
Tim robotik asal Jepang mendesain robot seukuran anak laki-laki yang diberi nama Kengoro (sciencenews.org)
Tim robotik asal Jepang mendesain robot seukuran anak laki-laki yang diberi nama Kengoro (sciencenews.org)

Liputan6.com, Tokyo - Para peneliti terus mengembangkan robot ciptaan mereka agar dapat memberi manfaat bagi manusia. Baru-baru ini robot anak laki-laki telah diciptakan di Jepang dan lulus tes uji gimnastik.

Dikutip dari laman Sciencenews.org, Minggu (31/12/2017), satu tim robotik asal Negeri Sakura tersebut mendesain robot seukuran anak laki-laki yang diberi nama Kengoro.

Robot itu terdiri dari struktur rangka, otot, fleksibilitas persendian robot yang proporsinya serupa dengan tubuh anak laki-laki.

Apabila dibandingkan dengan robot humanoid sebelumnya, Kengoro jauh lebih luwes dan tak kaku. Desain robot ini sangat fleksibel dan dapat melakukan gerakan seperti manusia.

Tim peneliti diketuai oleh Masayuki Inaba, seorang insinyur dari University of Tokyo.

Sistem persendian yang mereka susun dapa membuat tubuh Kengoro melengkung-lengkung. Hebatnya, robot ini juga dapat melakukan gerakan sit up dan back up.

Lengan robot ini pun juga bisa mengayunkan tanganya sambil memegang raket.

Butir-butir air yang keluar dari rangka logam Kengoro membuatnya nampak seolah berkerigat. Namun, air ini berfungsi mendinginkan motor dan otot buatan selama Kengoro berolah raga.

Menanggapi karya para insinyur Jepang itu, insinyur asal University of Texas, Austin AS, Luis Sentis mengatakan tampilan Kengoro sangat mirip manusia dengan anatomi yang unik.

Pembuatan robot humaoid bisa mengarah pada pengembangan organ tubuh manusia yang lebih canggih. ''Robot yang makin realistik juga bisa menjadi bahan percobaan gerak refleks manusia saat terjadi kecelakaan,'' kata Sentis.

Robot Wanita Kewarganegaraan Arab Saudi

Jika Jepang menciptakan robot seperti anak laki-laki, maka Arab Saudi memberi kewarganegaraan kepada sebuah robot wanita.

Kehadiran sebuah robot memicu kontroversi di Arab Saudi. Pasalnya, robot yang diberi nama Sophia tersebut memiliki hak-hak yang lebih banyak dibanding kaum perempuan di negara itu.

Seperti dikutip dari Independent, robot Sophia diciptakan oleh perusahaan Hanson Robotics yang bermarkas di Hong Kong. Robot itu muncul perdana di sebuah konferensi teknologi di Riyadh.

Sophia dapat tampil sendiri tanpa seizin wali laki-laki dan robot itu tidak menggunakan penutup kepala atau pakaian yang sama seperti yang dikenakan wanita Saudi. Hal inilah yang banyak diperbincangkan warganet di ranah Twitter.

"Sophia, robot pertama yang memiliki kewarganegaraan di Arab Saudi, punya hak yang jauh lebih banyak dibanding kamu perempuan di sana...," tulis pemilik akun @EApples7.

Sementara itu, seorang pengguna Twitter lainnya mentwit, "Saya penasaran apakah robot Sophia bisa meninggalkan Arab Saudi tanpa persetujuan wali! Mengingat ia merupakan warga Saudi resmi."

Di bawah sistem perwalian Arab Saudi, setiap wanita harus memiliki wali baik itu ayah, suami atau saudara. Wali memiliki wewenang untuk membuat serangkaian keputusan penting atas nama wanita.

Kaum hawa di Arab Saudi membutuhkan izin wali untuk menikah, mengajukan paspor, bepergian ke luar rumah, ke luar negeri atau bahkan belajar ke luar negeri dengan beasiswa pemerintah.

Keberadaan Sophia sendiri merupakan bagian untuk mendorong investasi Saudi ke dalam industri kecerdasan buatan.

Dalam tampilan perdananya, Sophia mengatakan, "Saya sangat tersanjung dan bangga akan perbedaan yang unik ini. Menjadi robot pertama yang menyandang kewarganegaraan adalah sebuah peristiwa bersejarah".

Bulan lalu, Arab Saudi membuat pengumuman bersejarah dengan mengizinkan kaum perempuan di negara itu untuk menyetir. Langkah ini bagian dari rencana reformasi negara itu yang digagas oleh Putra Mahkota Pangeran Mohamed bin Salman

Menurut Freedom House, sebuah pengawas independen, Saudi menduduki peringkat ke-10 sebagai negara dengan kebebasan sipil dan hak politik terburuk.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya