Musim Dingin Terparah Hantam Inggris, Laut pun Membeku

Cuaca ekstrem yang melanda Inggris membuat sejumlah penerbangan dan jalur kereta api terpaksa ditutup. Suhu dingin juga mengakibatkan air laut membeku.

oleh Afra Augesti diperbarui 27 Feb 2018, 14:00 WIB
Diterbitkan 27 Feb 2018, 14:00 WIB
Suhu Ekstrem Eropa
Es menutupi dinding-dinding pelabuhan dan kapal-kapal yang menepi di Danau Constance, Romanshorn, Swiss, Senin 26 Februari 2018. (Bieri/DPA via AP)

Liputan6.com, London - Sebagian besar perairan di Inggris dilaporkan membeku dalam beberapa hari terakhir. Ini karena suhu Arktik tengah menyapu negara tersebut.

Sebuah air terjun di Brecon Beacons National Park juga berubah menjadi es padat, saat cuaca dingin yang dijuluki "Beast from the East" bergerak melintasi Siberia.

Icicles terbentuk di air terjun yang membeku di dekat gunung Pen y Fan di Taman Nasional Brecon Beacon, Wales, karena beberapa bagian kerajaan United diatur untuk merasa lebih dingin daripada Lingkaran Arktik. (Ben Birchal / AP).

Air terjun yang terletak di dekat Pen y Fan itu bukanlah satu-satunya hamparan air yang membeku. Di Weston-super-Mare, sebuah kota yang terletak di pesisir pantai di Somerset, Inggris, jejak ombak laut yang ditinggalkan di bibir pantai bahkan berubah jadi es.

Layanan cuaca nasional Inggris, Met Office, telah memperingatkan potensi risiko dari suhu ekstrem yang menyelimuti negara ini. Mereka menyampaikan, ada kemungkinan akses masyarakat desa yang hendak pergi ke kota akan diputus, karena hujan salju lebat yang mungkin terjadi di negara-negara bagian.

Penumpang berdiri di atas dek sebuah kapal pesiar yang didesain untuk menyusuri perairan di musim dingin, saat menembus Sungai Moskva yang beku di Moskow, Rusia. Senin, 26 Februari 2018. (Alexander Zemlianichenko / AP)

Di Wales, suhu bahkan bisa mencapai titik terendah, yaitu minus 10 derajat Celcius. Ramalan cuaca mengungkapkan, badai tropis Storm Emma ​​akan datang ke Inggris pada Kamis dan Jumat waktu setempat, membawa serta badai salju, angin, dan hujan es.

"Sebagian besar Inggris dan Wales akan menghadapi cuaca terdingin sejak setidaknya 2013, dan mungkin sejak 1991. Kondisi ini bisa membahayakan kendaraan bermotor di jalan raya, pejalan kaki trotoar, dan pada kesehatan masyarakat," ujar juru bicara Met Office, Frank Saunders, dikutip dari The Independent, Senin, 26 Februari 2018.

Dikatakan oleh Saunders, badai Storm Emma akan mengakibatkan sejumlah pemadaman listrik bergilir, hilangnya sinyal ponsel, dan penundaan transportasi dari Inggris, seperti pesawat terbang dan kereta api.

Perusahaan kereta api, termasuk Greater Anglia dan C2C, memperingatkan bahwa layanan akan dibatasi mulai Senin karena cuaca dingin.

Operator kereta C2C juga menegaskan akan membatasi layananannya untuk sementara waktu. Pihaknya menyarankan agar perjalanan yang dipesan untuk dilakukan setelah pukul 9 malam pada hari Senin, diubah atau dibatalkan.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Pemanasan Stratosfer

South Eastern bahkan mendesak para calon penumpangnya untuk menyelesaikan perjalanan mereka sebelum pukul 6 sore pada hari Senin. Ini dilakukan untuk menghindari adanya kemungkinan gangguan.

Sementara itu, Transport for London memperingatkan calon penumpangnya untuk memeriksa kembali perjalanan mereka, karena gangguan mungkin terjadi pada layanan Underground dan Overground. 

"Suhu siang hari pada Rabu dan Kamis akan membeku di sebagian besar negara," kata ahli meteorologi Met Office, Charlie Powell.

"Pada Kamis malam, ada tanda-tanda turun salju lebat di selatan Inggris. Salju ini sifatnya sangat kering, sehingga kemungkinan menciptakan badai salju," imbuhnya.

Titik terendah diperkirakan akan sampai pada angka minus 5 derajat Celcius, yang tercatat pada akhir pekan menjelang 1 Maret, hari pertama musim semi, sejak 1986.

Angin dingin dengan suhu minus 15 derajat Celcius akan berembus di bagian utara Norwegia dan Islandia.

Cuaca ekstrem ini diperkirakan akan berlangsung hingga satu minggu ke depan. Penyebabnya, yaitu pemanasan stratosfer mendadak di atmosfer, membawa udara beku dari Siberia dan Skandinavia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya