Kaki Ditembak Tentara Israel hingga Diamputasi, Atlet Palestina Gagal Tampil di Asian Games Jakarta

Pada hari naas itu ia bersepeda bersama tiga orang temannya untuk menghadiri aksi demonstrasi di dekat perbatasan Israel.

diperbarui 19 Apr 2018, 22:03 WIB
Diterbitkan 19 Apr 2018, 22:03 WIB
Ilustrasi bendera Palestina
Palestina (iStock)

Jakarta - Impian seorang atlit sepeda Palestina untuk ikut Asian Games di Indonesia pupus sudah. Ia tak bisa lagi tampil di ajang olahraga tersebut karena kehilangan kaki kanannya.

Ia ditembak tentara Israel saat aksi demonstrasi mengenang Hari Nakba. Luka parah membuat kaki Alaa al-Daly rusak kini kehilangan kaki kanannya karena diamputasi.

Pada hari naas itu ia bersepeda bersama tiga orang temannya untuk menghadiri aksi demonstrasi di dekat perbatasan Israel.

"Saya pergi ke sana karena itu seharusnya menjadi aksi damai. Saya tidak menyangka akan begini," tutur Daly yang sedang berdiri sekitar 150 meter dari pagar perbatasan ketika sebutir peluru menembus kaki kanannya.

Ia sempat memohon untuk mendapat pengobatan di luar Gaza. Namun Militer Israel menolak bantuan medis buat warga Palestina yang ikut serta dalam aksi demonstrasi mengenang hari pengusiran tersebut.

"Setiap bentuk permohonan layanan medis oleh teroris atau demonstran yang ikut serta dalam aksi berdarah akan ditolak,"  tulis IDF dalam pernyataannya. "Warga asing tidak memiliki hak untuk memasuki Israel, termasuk warga Palestina yang hidup di Jalur Gaza."

Aksi demonstrasi yang berlangsung selama berhari-hari itu menyisakan 31 korban jiwa yang tewas ditembak di jalur perbatasan sepanjang 65 kilometer tersebut.

Kini nasib berputar arah, Daly yang berlatih setidaknya enam jam sehari selama berbulan-bulan terpaksa menerima kenyataan bahwa impiannya "mengibarkan bendera Palestina di Jakarta" sudah berakhir.

Meski demikian, Daly yang kini harus belajar berjalan dengan tongkat tetap bertekad tampil sebagai atlit paralympic suatu saat nanti, mewakili Palestina.

Asian Games yang akan dilangsungkan antara 18 Agustus hingga 2 September 2018 di Jakarta dan Palembang. Pemerintah sudah memastikan Israel tidak akan ikut serta dalam perhelatan akbar yang digelar setiap empat tahun sekali itu.

 

 

Saksikan juga video berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya