Liputan6.com, Washington DC - Belum lama ini, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengirim surat kepada para pemimpin negara anggota NATO, meminta untuk meningkatkan anggaran belanja pertahanan mereka.
Dalam surat itu, sebagaimana dilaporkan oleh New York Times pada Senin, 1 Juli 2018, Presiden Trump juga mengancam akan mengubah kehadiran militer AS di tingkat global, jika permintaan terkait tidak diindahkan.
Dikutip dari CNN pada Selasa (3/7/2018), seluruh surat tersebut dikirim pada bulan lalu, untuk ditanggapi sebelum berlangsungnya pertemuan puncak NATO di Brussels, pada pekan depan.
Advertisement
Sebuah sumber diplomatik mengatakan bahwa surat-surat tersebut digambarkan berisi pesan yang "terlihat sulit", yakni berupa permintaan meningkatan anggaran pertahanan. Oleh beberapa pengamat, hal itu dinilai sebagai bentuk ketidaksabaran AS terhadap menguatnya pengaruh Rusia di kawasan Atlantik Utara.
Baca Juga
New York Times melaporkan bahwa Presiden Donald Trump menggunakan "bahasa yang sama" dalam surat-surat tersebut, kecuali yang ditujukan kepada Kanselir Jerman Angela Merkel, di mana disebut lebih kritis.
"Seperti yang kita diskusikan selama kunjungan Anda pada bulan April, ada rasa frustrasi di Amerika Serikat bahwa beberapa sekutu belum mengambil langkah seperti yang dijanjikan," tulis Trump kepada Merkel, menurut New York Times, yang mengutip dari sumber terdekat pada proses pengiriman surat-surat tersebut.
"Berlanjutnya kebijakan Jerman melakukan pengeluaran minimum (underspending) pada sektor pertahanannya, telah merusak keamanan aliansi, dan memberikan validasi kepada sekutu lain yang melihat tindakan (Jerman) itu sebagai teladan."
Donald Trump lebih lanjut, masih menurut New York Times, mengisyaratkan bahwa AS dapat mengubah kehadiran militer globalnya jika sekutu NATO tidak meningkatkan anggaran belanja untuk pertahanan mereka sendiri.
"Akan menjadi kian sulit untuk untuk menjelaskan kepada warga Amerika, mengapa beberapa negara tidak berbagi beban keamanan kolektif NATO, sementara tentara Amerika terus mengorbankan hidup mereka di luar negeri atau pulang dengan luka serius," tulis Trump kepada Merkel, seperti dikutip dari New York Times.
Â
Simak video pilihan berikut:Â
Â
Â
Presiden Trump Mengeluh
Di lain pihak, Gedung Putih menolak berkomentar mengenai korespondensi Presiden Donald Trump itu. Namun, seorang juru bicara Dewan Keamanan Nasional mengatakan kepada CNN: "Presiden berkomitmen pada aliansi (NATO), seperti yang telah dia nyatakan berulang kali."
Oleh beberapa pengamat, surat-surat korespondensi itu selaras dengan pola kritik Trump selama ini terhadap NATO, terutama yang mengarah pada isu anggaran belanja pertahanan oleh anggota lainnya.
Menurut KTT NATO 2014 di Wales, para negara anggota sepakat untuk menyisihkan dua persen dari produk domestik bruto, sebagai pemenuhan terhadap anggaran pertahanan. Namun, Presiden Trump berulang kali mengeluhkan bahwa komitmen tersebut belum terlaksana sebagaimana mestinya.
"Dua puluh tiga dari 28 negara anggota masih belum membayar apa yang seharusnya mereka bayar dan apa yang seharusnya mereka bayarkan untuk pertahanan mereka. Ini tidak adil bagi rakyat dan pembayar pajak Amerika Serikat," tegas Trump.
Advertisement