Liputan6.com, Athena - Pemerintah Yunani mengatakan bahwa "indikasi serius" atas kebakaran besar yang terjadi di sekitar Athena pada awal pekan ini, disebabkan oleh aksi pembakaran yang disengaja.
Indikasi tersebut disampaikan oleh Menteri Perlindungan Warga Nikos Toskas pada Kamis, 26 Juli 2018, menyusul laporan terbaru tentang korban tewas yang mencapai 83 orang.
Dikutip dari BBC pada Jumat (27/7/2018), sekitar 60 orang dirawat di rumah sakit, 11 orang di perawatan intensif, dan puluhan lainnya masih dilaporkan hilang.
Advertisement
Otoritas Yunani menyebut bencana kebakaran itu merupakan yang terbesar dan terparah sejak lebih dari satu dekade lalu.Â
Baca Juga
Sebelumnya, regu penyelamat disebut berusaha mencari korban di area-area yang sulit dijangkau, terutama di tebing pesisir kota Mati, yang berada di barat laut Athena. Di sana, masih cukup banyak warga yang masih terjebak dengan jarak sekitar 100 meter dari sebaran api.
Sebagian besar korban tersebut berhasil dievakuasi, sebelum api yang menyebar dengan kecepatan 120 kilometer per jam datang menyapu. Mereka diarahkan menuju perahu penyelamat yang bersiaga di tepi laut.
Adapun sisa korban yang masih terjebak, telah diberikan beberapa tabung pemadam untuk bertahan beberapa jam, sebelum datang bantuan tambahan.
Kebakaran besar tersebut mulai menyapu Mati, yang dikenal sebagai salah satu kawasan resor wisata andalan Yunani, pada awal pekan ini.
Menurut Menteri Toskas, api kian membesar karena turut dipengaruhi oleh kondisi cuaca kering yang ekstrem akibat perubahan iklim.
Â
Simak video pilihan berikut;Â
Â
Â
Konstruksi Ilegal Turut Memicu Kebakaran
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Yunani Panos Kammenos mengatakan kepada BBC bahwa konstruksi ilegal turut berkontribusi terhadap bencana kebakaran.
Menteri Kammenos mengatakan bahwa penduduk yang mendirikan bangunan di antara area hutan adalah "bentuk kejahatan", yang dalam kondisi bencana, seperti kebakaran ini, berisiko memicu jatuhnya korban dalam jumlah tinggi.
Namun di lain pihak, Menteri Kammenos justru disambut oleh kemarahan warga ketika berkunjung ke Mati, dalam rangka meninjau lokasi kebakaran pada Kamis 26 Juli. Mereka menuding pemerintah Yunani tidak segera tanggap dalam menangani bencana maut itu.
Namun, Menteri Kammenos menanggapi aksi protes tersebut dengan mengatakan bahwa kabakaran itu turut disebabkan oleh perilaku buruk di masa lalu.
"Pantai Athena ini, semua properti ini, mayoritas tanpa lisensi, dan mereka telah menduduki pantai tanpa aturan," ujarnya di hadapan media.
Advertisement