Liputan6.com, Fujian - Demi membuktikan produk yang mereka jual bersih dan higienis, seorang manager perusahaan urinal (tempat buang air kecil) di China nekat makan lewat media tersebut.
Dikutip dari laman South China Morning Post, Jumat (27/7/2018), namun video rekaman yang terjadi di Provinsi Fujian, China ini bocor dan viral di media sosial.
Melihat rekaman ini, banyak netizen di Negeri Tirai Bambu yang mengkritik manager perusahaan itu. Mereka menganggap bahwa sang manajer mengalami keterbelakaan mental.
Advertisement
Sang manager itu terlihat mengaduk-aduk nasi dengan saus lalu dimakan demi membuktikan saluran itu bersih. Dalam rekaman, wanita itu tampak memaksa anak buahnya untuk melakukan hal yang sama.
Baca Juga
Para pekerja pun terpaksa melakukan hal itu lantaran tak ingin kehilangan pekerjaan mereka.
"Makanan ini akan saya campurkan. Biar saya yang menjadi orang pertama yang memakannya," ujar sang manager.
Setelah ia memakan nasi dengan campuran saus yang diaduk di urinal tersebut, sejumlah pekerja pun mengikuti langkahnya.
Dalam video tersebut, para pekerja di perusahaan China itu tidak dapat mengatakan apa-apa. Hanya sang manager yang berkoar.
Manajer itu pun mengatakan bahwa makanan tetap lezat dan harum meski mereka menaruhnya di urinal. Hanya dengan sekali siraman saja, toilet itu telah bersih.
Tidak dijelaskan lebih lanjut apa yang terjadi dengan manager dan perusahaan tersebut. Namun, video ini telah beredar luar dan dikecam oleh netizen China yang menganggap hal itu sangat menjijikkan.
Â
Saksikan video terkait artikel berikut ini:
Sekolah di Pakistan Masak Makan Siang di Toilet
Bicara soal makan makanan di toilet, ada kasus lain yang pernah terjadi. Sebuah sekolah di Desa Damoh Madhya Pradesh, Pakistan memicu keprihatinan banyak orang. Sebab, selama dua bulan terakhir, pihak sekolah harus memasak makanan untuk para siswa di dalam toilet.
Dikutip dari laman Hindustan Times, atas permasalahan ini, banyak pihak yang mempertanyakan soal kesehatan dan kebersihan siswa di sekolah tersebut.
Awalnya, bangunan ini telah diresmikan pada Februari lalu. Namun, ada sejumlah pekerjaan konstruksi yang masih belum diselesaikan.
Bangunan ini sendiri diperuntukkan kepada sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah atas (SMA). Untuk urusan dapur di SD, pihak sekolah harus memasak di sebuah bangunan tua yang ada di kawasan tersebut.
Sedangkan, untuk persiapan makanan anak SMA pihak sekolah memasak di toilet. Kurangnya fasilitas dan lokasi untuk memasak inilah yang jadi permasalahan dan jadi sorotan media Pakistan.
Seorang juru masak bernama Shakila mengatakan bahwa masalah ini sudah ia laporkan kepada pihak sekolah, namun kepala SMA tersebut tak bisa berbuat apa-apa.
Brajesh Patel, kepala SMA di sekolah Pakistan tersebut mengaku bahwa dirinya telah menyampaikan kondisi buruk itu pada pihak kontraktor agar dapat menyelesaikan pembangunan.
"Saya telah menyampaikan keluhan ini,tetapi mereka tidak mendengarkannya," ujar Brajesh Patel.
"Oleh sebab itu, proses masak makanan dilakukan di dalam toilet sekolah," tambahnya.
Hakim Sub-divisi (SDM) Hata Narayan Singh mengatakan bahwa pihaknya akan menerjunkan tim penyelidik ke sekolah itu untuk memastikan isu tersebut, dan bakal mengambil tindakan jika kabar itu benar.
Advertisement