Anjing Penyelamat Korban Gempa Maut di Italia Mati Diracun

Seekor anjing yang dianggap pahlawan karea menyelamatkan korban gempa maut, mati diracun oleh oknum tidak bertanggung jawab.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 31 Jul 2018, 12:33 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2018, 12:33 WIB
Kaos, anjing ras German Sheperd yang dianggap pahlawan di Italia, karena telah membantu menyelamatkan ratusan korban gempa maut (AFP)
Kaos, anjing ras German Sheperd yang dianggap pahlawan di Italia, karena telah membantu menyelamatkan ratusan korban gempa maut (AFP)

Liputan6.com, Roma - Seekor anjing yang dijuluki sebagai "pahlawan" dalam bencana gempa Bumi di Italia, dilaporkan mati akibat diracun. Laporan tersebut mendorong otoritas keamanan setempat memburu pelakunya dengan ancaman hukuman berat karena menganiaya hewan secara keji.

Anjing pahlawan yang nahas itu bernama Kaos, ras German Sheperd, yang berhasil membantu pelacakan banyak korban terjebak dalam bencana gempa Bumi berkekuatan 6,2 skala Richter di kota Amatrice di wilayah tengah Italia.

Dikutip dari Mirror.co.uk pada Selasa (31/7/2018), Kaos disebut berhasil membantu evakuasi ratusan orang pasca bencana gempa, termasuk beberapa di antara 230 korban tewas.

Bersama pemiliknya, Fabiano Ettore, Kaos adalah salah satu kelompok pertama yang tiba di lokasi bencana, untuk membantu proses pencarian dan evakuasi korban.

Sayangnya, pada Sabtu, 29 Juli 2018, sang majikan mendapati Kaos sudah tidak bernyawa. Ettore menemukan jasad anjing tersebut di pekarangan rumah mereka di Sant’Eusanio Forconese, sebuah kota kecil di provinsi L'Aquila.

Dengan perasaan sedih, Ettore berkata: "Saya tidak bisa berkata-kata. Saya tidak bisa mengerti tindakan yang mengerikan seperti itu. Dia (Kaos) masih hidup setidaknya sampai jam dua pagi, saat saya mendengar ia menggonggong."

Aktivis hak-hak hewan mengecam keras aksi peracunan terhadap Kaos, dan menyebut pelakunya sebagai "penjahat berbahaya. Mereka menuntut hukuman lebih berat terhadap siapapun yang terbukti menganiaya dan membunuh hewan.

"Mereka (pelaku) membunuh pahlawan yang, bersama dengan regu penyelamat, menggali dengan empat kakinya di waktu-waktu dramatis, untuk menemukan korban yang selamat dari bencana alam dahsyat itu," ujar Rinaldo Sidoli, manajer komunikasi Animalisti Italiani, sebuah lembaga pemerhati hak-hak hewan.

"Kaos menyelamatkan manusia, tetapi manusia yang tega meracuninya," lanjut Sidoli kecewa.

Sang anjing penyelamat korban gempa maut itu kini telah dikubur di dekat tempat tinggal majikannya, dan menuai empati luas dari warga kota dan juga warganet Italia.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

 

Berjasa Besar

German Shepherd, salah satu jenis anjing yang masuk dalam daftar K-9
(ilustrasi) German Shepherd, salah satu jenis anjing yang masuk dalam daftar K-9. (Creative Commons)

Kaos, yang lahir di Roma pada awal 2015, juga diketahui telah membantu proses penyelamatan dalam peristiwa gempa lainnya di Norcia, Italia, pada Oktober 2016, yang disebut sebagai bencana gempa Bumi terbesar di negara itu selama satu dekade terakhir.

Terakhir kali, Kaos juga diketahui telah berjasa menemukan seorang pria setempat yang hilang.

"Kami tidak akan tinggal diam hingga keadilan ditegakkan," ujar Sidoli.

"Kita harus mendesak dunia politik untuk memikirkan hukum baru tentang hukuman setimpal pada mereka yang menganiaya dan membunuh hewan," lanjutnya mengecam.

Ilaria Fontana, seorang politisi sayap kanan Italia yang terlibat dalam kampanye sosial perlindungan hewan, menambahkan: "Kami akan menemukan mereka yang bertanggung jawab, dan membayar setimpal atas perbuatan yang dilakukannya."

Polisi di Italia masih melakukan penyelidikan tentang kasus tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya