Bongkahan Emas Bernilai Rp 1 Miliar Ditemukan di Australia Barat

Liputan6.com, Perth - Sebuah bongkahan emas bernilai sekitar 110 ribu dolar Australia (berkisar Rp 1,1 miliar) telah ditemukan oleh seorang pencari emas amatir di pedalaman Australia Barat.

Pria yang sudah pensiun dan tidak mau namanya disebutkan itu mengatakan, dia selama ini sudah berusaha mencari emas di kawasan yang sama selama bertahun-tahun di utara Goldfields dan sekarang dia beruntung karena menggunakan teknologi yang lebih canggih.

"Ketika saya selesai menggali, saya hanya bisa berkata 'Oh my God." katanya mengenai penemuan spesimen seberat 3,23 kg yang berisi 2,1 kg emas, seperti dikutip dari ABC Indonesia, Sabtu (21/9/2018).

"Letaknya cukup dalam sekitar 800 mm di tanah liat, jadi diperlukan waktu sekitar dua jam dengan hati-hati untuk mengambilnya."

Rob Anderson, yang memiliki perusahaan pencari emas bernama Prospectors Pick di Bunbury, sekitar 173 km dari ibu kota Australia Barat Perth mengatakan mengenai pria penemu emas tersebut.

"Dia memang spesialis mencari bongkaham emas jauh di dalam tanah. Dan sudah banyak berhasil selama bertahun-tahun." kata Anderson.

"Saya kira ini masih membuktikan banyaknya emas di kawasan ini, bahkan ketika kita mengira di sini sudah bersih dengan kandungan emas."

Bongkahan emas itu sudah diberi nama Duck's Foot (Kaki bebek) karena bentuknya menyerupai kaki bebek.

Simak video pilihan berikut:

Lain lagi dengan berita yang satu ini. Bak tertimpa durian runtuh, seorang petugas kebersihan di Korea Selatan menemukan tujuh emas batangan di sebuah tong sampah.

Menurut The Korea Times, pria itu menemukan tujuh batangan emas senilai US$ 330.000 (setara Rp 4,6 miliar) saat mengosongkan tong sampah di Bandara Internasional Incheon pada pada 26 April 2018 lalu. Demikian seperti dikutip dari BBC, 2 Mei 2018.

Emas batangan yang masing-masing memiliki berat 1 kg itu ditemukan dalam kondisi terbungkus kertas koran.

Petugas kebersihan itu pun segera melapor kepada polisi atas temuannya.

Polisi menduga bahwa emas batangan itu merupakan hasil curian.

Pelaku atau sekelompok tersangka membuangnya dengan terburu-buru karena takut ditangkap.