Liputan6.com, Makkah - Ribuan jangkrik menginvasi Kota Makkah, hingga ke kompleks Masjidil Haram, tempat suci bagi umat Islam.
Sejumlah gambar dan rekaman yang dibagikan di media sosial menunjukkan bagaimana jangkrik-jangkrik tersebut di Masjidil Haram, yang dikunjungi jutaan muslim tiap tahunan.
Dalam sebuah video terlihat bagaimana serangga-serangga tersebut berterbangan, berlatar langit malam, diterangi lampu Masjidil Haram.
Advertisement
Baca Juga
Pihak berwenang pun tak tinggal diam, dengan menggelar operasi pembersihan besar-besaran. Salah satunya dengan menerjunkan petugas sanitasi khusus.
"Kami telah mengerahkan semua upaya yang ada untuk mempercepat pemberantasan serangga demi keamanan dan kenyamanan para tamu di rumah Allah," kata seorang pejabat otoritas Kota Mekah seperti dikutip dari situs alaraby.co.uk, Sabtu (12/1/2018).
Aparat juga memosting gambar-gambar petugas pembersihan, yang mengenakan masker wajah, menyemprotkan insektisida di sistem pembuangan kotoran dan saluran air di sekitar Masjidil Haram.
Ada 138 orang yang bekerja di 22 tim dengan 111 peralatan untuk membasmi serangga.
Para pejabat mengatakan serangga tersebut telah diidentifikasi sebagai 'belalang hitam', demikian menurut situs web CNN Arab.
Sejumlah jemaah menjadi saksi mata serbuan jangkrik di Masjidil Haram.
"Pada Sabtu malam saya berdoa di Masjid Suci dan serangga ada di mana-mana, di masjid, tidak hanya di halaman, tetapi bahkan di sekitar Kakbah," kata Abdulwhab Soror, 64, mengatakan kepada The National.
"Saya telah tinggal di Makkah seumur hidup saya dan saya belum pernah menyaksikan sesuatu seperti ini sebelumnya," tambahnya.
Dugaan Penyebab
Fenomena invasi jangkrik bahkan membingungkan para pakar margasatwa. Dr Jacky Judas, manajer dan penasihat ilmiah keanekaragaman hayati terestrial di WWF dan Emirates Nature, mengatakan bahwa itu adalah yang pertama.
"Ini adalah pertama kalinya bagi saya untuk melihat spesies ini dalam jumlah besar. Saya tidak terkejut bahwa orang mengatakan hal yang sama," kata Dr Judas. "Saya belum pernah melihat spesies ini dalam jumlah sebesar ini."
Judas memperkirakan, jangkrik itu berasal dari beberapa bisnis di Semenanjung Arab yang membudidayakan jangkrik untuk pakan burung. Beberapa serangga bisa saja melarikan diri dan menyebar ke Makkah.
Ia telah berupaya untuk mengidentifikasi spesies jangkrik di Makkah, tetapi, mengatakan mereka mungkin terkait dengan famili true crickets atau dalam nomenklatur Latin, Gryllus campestris.
"Ini bisa menjadi insiden di mana jangkrik di suatu penangkaran telah melarikan diri dan menyebar dalam jumlah besar, jika tidak, mungkin ada kondisi khusus yang mendukung pengembangan dan penyebaran mereka," katanya. "Tapi aku tidak tahu apa yang akan terjadi."
Kawanan jangkrik juga pernah dilaporkan di Peru dan Virginia Barat setelah gelombang panas yang hebat.
Advertisement