Thailand Gelar Pawai Gajah Demi Menghormati Penobatan Raja Baru

Penobatan raja baru Thailand dirayakan dengan upacara penghormatan oleh pawai gajah di Bangkok.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 07 Mei 2019, 18:02 WIB
Diterbitkan 07 Mei 2019, 18:02 WIB
Pawai gajah sebagai penghormatan terhadap Raja Baru Thailand Maha Vajiralongkorn pada Selasa, 7 Mei 2019 (AP/Mark Baker)
Pawai gajah sebagai penghormatan terhadap Raja Baru Thailand Maha Vajiralongkorn pada Selasa, 7 Mei 2019 (AP/Mark Baker)

Liputan6.com, Bangkok - Sebanyak 10 ekor gajah Asia yang dicat warna putih, berbaris membentuk pawai pada hari Selasa di dekat Istana Agung Bangkok, guna menghormati Raja Maha Vajiralongkorn yang baru dinobatkan sebagai kepala negara Thailand, sehari sebelumnya.

Rombongan hewan berbelalai itu didatangkan langsung dari ibu kota kuno Kerajaan Thailand di Ayutthaya, dan hanya diikusertakan pawai kurang dari satu menit.

Dikutip dari The Straits Times pada Selasa (7/5/2019), pawai gajah itu disaksikan oleh ribuan orang yang berdiri antusias di sepanjang tepi jalan yang dilalui pawai terkait.

"Saya senang karena belum pernah melihat ini sebelumnya dalam 70 hidup tahun saya," kata Boonsueb Unnimit, salah seorang warga manula yang berprofesi sebagai pengemudi ojek.

Bagi masyarakat Thailand, gajah memiliki makna khusus yang berakar kuat pada sejarah budayanya.

"Gajah adalah simbol raja, simbol pertempuran, serta simbol perdamaian dan ketenangan," kata Panarat Panchuer (61), warga Bangkok lainnya.

Meski begitu, tidak ada satu pun hewan belalai yang diikutsertakan dalam upacara penobatan resmi raja baru Thailand.

Padahal, putra tunggal mendiang Raja Bhumibol Adulyadej itu telah dijanjikan hadiah seekor gajah putih, yang disebut langka dan berharga sangat mahal.

Dinobatkan Setelah Masa Berkabung

Raja Baru Thailand Maha Vajiralongkorn (AFP Photo)
Raja Baru Thailand Maha Vajiralongkorn (AFP Photo)

Upacara penobatan Maha Vajiralongkorn sebagai raja baru Thailand digelar selama tiga hari, pada 4 hingga 6 Mei 2019.

Penobatan ini dilakukan segera setelah masa berkabung yang lama atas wafatnya Raja Bhumibol Adulyadej pada Oktober 2016, setelah berkuasa selama 70 tahun.

Laithongrien Meepan, pawang Gajah Asia dari Taman Nasional Kraal di Ayutthaya, mengatakan dia senang hewan yang dilatihnya itu bersikap tenang selama pawai di tengah kerumunan orang dan cuaca panas.

Sementara itu, warna putih pada kulit hewan belalai itu didapat dari campuran bubuk putih tidak beracun dan air, yang bertujuan merefleksikan nilai luhur gajah sebagai hewan bijak dalam kepercayaan Buddha.

Panjangnya Nama Asli Sang Raja Baru

Maha Vajiralongkorn Sah Jadi Raja Thailand
Maha Vajiralongkorn mengenakan mahkota ketika dinobatkan sebagai Raja Thailand dengan gelar Rama X dari Dinasti Chakri di Istana Negara, Bangkok, Sabtu (4/5/2019). Upacara penobatan ini akan berlangsung hingga Senin, 6 Mei 2019. (Photo by Thai TV Pool /Thai Tv Pool/AFP)

Sementara itu, setelah dilantik menjadi raja Thailand, nama Maha Vajiralongkorn kembali jadi sorotan. Di balik sosoknya yang kontroversial, ada fakta lain yang tak kalah menarik.

Dikutip dari People.com, ternyata, sang raja memiliki nama lengkap yang begitu panjang.

Dalam bahasa Thai, nama lengkapnya adalah; วชิราลงกรณ บรมจักรยาดิศรสันตติวงศ เทเวศรธำรงสุบริบาล อภิคุณูประการมหิตลาดุลเดช ภูมิพลนเรศวรางกูร กิตติสิริสมบูรณ์สวางควัฒน์ บรมขัตติยราชกุมาร .

Jika diterjemahkan, nama lengkapnya adalah Vajiralongkorn Borommachakkrayadisonsantatiwong Thewetthamrongsuboriban Aphikhunuprakanmahittaladunladet Phumiphonnaretwarangkun Kittisirisombunsawangkhawat Borommakhattiyaratchakuman.

Sejatinya, ia telah naik takhta sejak dua tahun lalu setelah meninggalnya Raja Bhumibol Adulyadej. Namun penobatan Maha Vajiralongkorn baru bisa dilaksanakan setelah masa berkabung dinyatakan usai otoritas Istana Thailand.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya