Liputan6.com, Kuala Lumpur - Pengamanan tiga kuil di Kuala Lumpur, Malaysia diperketat setelah penangkapan empat tersangka yang terkait dengan ISIS. Ketiga kuil yang dimaksud adalah Kuil Sri Subramaniyar di Batu Caves, Kuil Sri Maha Mariamman Devasthanam di Jalan Tun HS Lee, dan Kuil Courthill Sri Ganesha di Jalan Pudu Ulu.
Dalam sebuah pernyataan pada Kamis, 16 Mei 2019, pihak Kuil Sri Maha Mariamman Devasthanam Kuala Lumpur, Malaysia yang menjalankan tiga kuil bersejarah, mengatakan pihaknya khawatir setelah diketahuinya salah satu alasan yang menggerakkan empat tersangka jaringan ISIS.
Advertisement
Baca Juga
Alasan untuk serangan yang direncanakan itu adalah untuk membalas kematian salah satu pemadam kebakaran Malaysia, Muhammad Adib Mohd Kassim, sebagaimana mengutip dari The Straits Times pada Kamis (16/5/2019).
"Kami memandang penangkapan itu dengan serius, dan niat mereka yang telah direncanakan, yang ditujukan untuk menargetkan tempat-tempat ibadah serta tempat hiburan sebagai tindakan balas dendam atas kematian yang tidak disengaja dari pemadam kebakaran dalam insiden kuil Seafield tahun lalu," kata sumber itu.
Langkah Keamanan yang Diambil
Saat ini, salah satu di antara langkah-langkah yang diambil adalah pemeriksaan acak pada tas dan pemantauan pengunjung.
Ini juga mendesak para jemaat yang datang ke kuil untuk mengawasi dengan cermat karakter-karakter mencurigakan.
"Kami secara konsisten melihat langkah-langkah yang harus diambil untuk meningkatkan langkah-langkah keamanan dan keselamatan di ketiga kuil," katanya, seraya menambahkan bahwa kuil Batu Caves saja menarik rata-rata 3.000 wisatawan per hari.
Advertisement
Siapakah Pemadam Kebakaran Bernama Adib?
Pemadam Kebakaran Adib (24) terluka parah pada dini hari 27 November tahun lalu setelah dia dan anggota timnya menanggapi panggilan darurat di Kuil Sri Maha Mariamman Seafield di Subang Jaya, tempat kerusuhan terjadi sebelumnya.
Adib dibawa ke rumah sakit dan kemudian dipindahkan ke National Heart Institute untuk perawatan lebih lanjut, tetapi dia meninggal pada 17 Desember.
Tidak ada seorang pun yang didakwa atas kematian tersebut, namun dan ada pemeriksaan terus-menerus atas insiden tersebut.
Kematian Adib telah menjadi seruan untuk sejumlah Muslim Malaysia, termasuk mereka yang berada di partai oposisi Melayu-Muslim, yang merasa bahwa kematiannya belum ditangani oleh pemerintah.