Liputan6.com, Manila - Guncangan gempa bermagnitudo 6,1 menghantam wilayah selatan Filipina, tepatnya di pesisir Pulau Mindanao yang berbatasan langsung dengan Laut Sulawesi, pada Jumat pukul 19.11 waktu setempat.
Pusat gempa berjarak sekitat 129 kilometer dari Gunung Leonard Range, yang merupakan salah satu gunung api teraktif di Filipina.
Advertisement
Baca Juga
Meski begitu, belum diketahui apakah ada laporan pergerakan vulkanis akibat gempa tersebut, demikian sebagaimana dikutip dari situs Volcano Discovery pada Jumat (31/5/2019).
Gempa dilaporkan berpusat pada kedalaman 85 kilometer di bawah permukaan laut, dan getarannya terasa hingga Davao dan Sarongani, dua kota utama di Pulau Mindanao.
Tidak ada laporan potensi tsunami, namun guncangan gempa disebut terasa selama beberapa kali dalam 30 menit setelahnya.
Belum ada konfirmasi lebih lanjut dari pemerintah Filipina terkait gempa tersebut.
Gempa Besar pada 22 April 2019
Gempa bermagnitudo hampir serupa sempat terjadi di Filipina pada 22 April lalu, di mana kerusakan paling besar tercatat di Provinsi Pampanga.
Sebanyak 11 orang dilaporkan tewas akibat lindu tersebut, dan lebih dari 80 lainnya terluka.
Gempa bermagnitudo 6,3 itu merusak banyak rumah, jalan beton, jembatan, gereja-gereja Katolik Roma dan terminal bandara internasional di Clark Freeport, bekas pangkalan udara Amerika, di Pampanga, Filipina.
Adapun gempa itu disebabkan oleh pergerakan di patahan lokal pada kedalaman 8 mil (setara 12 kilometer) di dekat kota barat laut Castillejo di Provinsi Zambales, kata Renato Solidum, yang mengepalai Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina.
Lebih dari 400 gempa susulan telah tercatat, sebagian besar tidak terasa.
Advertisement