Liputan6.com, Ankara - Sebuah bom mobil meledak di Kota Reyhanli, Turki bagian selatan dekat perbatasan Suriah pada Jumat, 5 Juli 2019. Setidaknya tiga orang tewas dalam insiden tersebut.
Pada saat kejadian, para korban yang diyakini berkewarganegaraan Suriah tengah berada di dalam kendaraan yang kemudian meledak, kata reporter Al Jazeera Sinem Koseglu.
Advertisement
Baca Juga
"Kota Reyhanli dekat dengan Provinsi Idlib di Suriah, jadi kota itu adalah lokasi yang penting bagi warga Suriah yang melewati Turki menuju Suriah," lapor Koseglu.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, bom mobil yang meledak di Provinsi Hatay itu kemungkinan terkait dengan tindakan teror, dikutip dari Al Jazeera, Sabtu (6/7/2019). Erdogan menambahkan, saat ini pihak berwenang tengah menyelidiki aktor di balik serangan.
Sementara itu, media pemerintah Anadolu Agencu melaporkan, situs ledakan bom mobil berada kurang dari satu kilometer dari kantor gubernur. Rahmi Dogan, gubernur setempat mengatakan, penyebab ledakan belum dapat diketahui dengan cepat.
Dari rekaman video yang beredar di media lokal, tampak sebuah mobil yang berada di tengah jalan diliputi oleh kobaran api, hingga akhirnya petugas pemadam kebakaran datang.
Â
Simak video pilihan berikut:
Bukan Kali Pertama
Kejadian bom mobil bukan yang pertama kali terjadi di Kota Reyhanli, Turki. Pada Mei 2013 lalu, sebuah bom mobil meledak, menewaskan lebih dari 50 orang. Insiden nahas yang menjadi seragan paling mematikan dalam sejarah Turki modern itu diduga disebabkan oleh serangan kelompok pro-pemerintah Suriah.
Turki juga menjadi target serangkaian teror pada tahun 2015 dan 2016. Kelompok teroris ISIS dan kurdi dianggap menjadi penyebab kedua insiden itu, yan menewaskan ratusan orang.
Tak hanya bom, pada akhir tahun 2016 - hanya beberapa menit sebelum masuk 2017, terjadi pembantaian oleh seorang pria bersenjata. Kala itu, 39 orang tewas di klub malam Reina, Istanbul.
Dalam konteks konflik Suriah, Turki telah menjadi salah satu pendukung pihak oposisi yang melawan rezim Damaskus selama konflik berlangsung. Saat ini, Negeri Ataturk itu berkontribusi menampung sekitar 3,5 juta pengungsi Suriah.
Â
Advertisement