Liputan6.com, Manila - Sabtu 27 Juli 2019 pagi, sebuah provinsi di Filipina diguncang gempa kembar. Lindu pertama mengguncang saat fajar belum menyingsing, kala orang-orang masih nyenyak tertidur.
Menurut laporan AFP, yang dikutip Sabtu (27/7/2019), gempa pertama bermagnitudo 5,4, melanda Batanes, sekelompok pulau berpenduduk jarang di utara pulau utama Luzon, pada pukul 04.00 pagi. Saat itu hampir bersamaan dengan diadakannya latihan gempa di ibu kota Manila.
Baca Juga
Quincy Kammeraad, Kiper Filipina yang Gawangnya Kebobolan 7 Kali oleh Timnas Indonesia 7 Tahun Lalu Kini Jadi Pahlawan di Piala AFF 2024
Harga Mentereng Kristensen, Pemain Filipina yang Pupuskan Asa Indonesia di Piala AFF 2024
Piala AFF 2024 Sedang Berlangsung, Tonton Live Streaming Pertandingan Timnas Indonesia VS Filipina di Sini
Gempa kedua, yang tercatat pada bermagnitudo 5,9, menghantam Batan sekitar pukul 07.30 pagi.
Advertisement
Direktur Eksekutif Dewan Pengurangan Risiko Bencana dan Manajemen Nasional (NDRRMC), Ricardo Jalad, mengatakan delapan orang dilaporkan meninggal pada pukul 09.00 pagi.
"Mereka terkena puing-puing, bukan terkubur," katanya kepada wartawan.
Warga panik saat gempa kembar melanda. Berlarian ke sana ke mari mencari perlidungan diri.
Mengutip laporan inquirer.net, masyarakat yang ketakutan disebutkan bergegas ke jalanan setelah gempa bermagnitudo 5,4 mengguncang kota Itbayat di Batanes sebelum fajar hari Sabtu. Lindu itu, yang diikuti oleh gempa magnitudo 5,9 menewaskan sedikitnya delapan orang dan 60 lainnya terluka.
Berikut ini detik-detik warga panik saat gempa mengguncang Filipina:
Banyak Rumah Rusak
Foto dan video yang diposting di Twitter menunjukkan dinding rumah yang retak, dan reruntuhan di pinggir jalan.
Bagian atas menara gereja yang menaungi menara tempat lonceng bergantung runtuh ke halaman. Sementara setengah bagian bawah gedung sekolah berlantai dua dilaporkan retak dalam.
Yang paling terdampak adalah Itbayat, sebuah kota pulau yang lebih dekat ke ujung paling selatan Taiwan daripada Luzon. Memiliki populasi hanya 2.800, dan hanya bisa dicapai dengan perahu.
Setengah dari penduduk kota dievakuasi ke taman terbuka.
"Sebagian besar rumah yang hancur adalah bagunan tua dan terbuat dari batu kapur," ujar Kepala NDRRMC di Batanes, Dan Esdicul, kepada stasiun radio DZMM.
Dia mengatakan ada gempa susulan setiap dua jam setelah gempa pertama. Seismolog telah mencatat gempa berkekuatan 5,4 skala Richter lainnya sekitar pukul 09.00 pagi.
Advertisement
Itbayat, Wilayah Paling Terdampak Gempa
Yang paling terdampak gempa adalah Itbayat, sebuah kota pulau yang lebih dekat ke ujung paling selatan Taiwan daripada Luzon. Memiliki populasi hanya 2.800, dan hanya bisa dicapai dengan perahu.
Setengah dari penduduk kota dievakuasi ke taman terbuka.
"Sebagian besar rumah yang hancur adalah bagunan tua dan terbuat dari batu kapur," ujar Kepala NDRRMC di Batanes, Dan Esdicul, kepada stasiun radio DZMM.
Dia mengatakan ada gempa susulan setiap dua jam setelah gempa pertama. Seismolog telah mencatat gempa berkekuatan 5,4 skala Richter lainnya sekitar pukul 09.00 pagi.