Detik-Detik Warga Panik Berlarian Saat Gempa Mengguncang Filipina

Warga panik saat gempa kembar mengguncang Filipina. Berlarian ke sana ke mari mencari perlidungan diri.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 27 Jul 2019, 15:37 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2019, 15:37 WIB
Penampakan Kerusakan Akibat Gempa Kembar di Filipina
Sebuah rumah rusak setelah gempa kembar berkekuatan magnitudo 5,4 dan 5,9 di Itbayat on Pulau Batanes, Filipina (27/7/2019). Puluhan orang lainnya luka-luka akibat gempa kembar yang terjadi dua kali dalam selisih waktu beberapa jam. (Agnes Salengua Nico via AP)

Liputan6.com, Manila - Sabtu 27 Juli 2019 pagi, sebuah provinsi di Filipina diguncang gempa kembar. Lindu pertama mengguncang saat fajar belum menyingsing, kala orang-orang masih nyenyak tertidur.

Menurut laporan AFP, yang dikutip Sabtu (27/7/2019), gempa pertama bermagnitudo 5,4, melanda Batanes, sekelompok pulau berpenduduk jarang di utara pulau utama Luzon, pada pukul 04.00 pagi. Saat itu hampir bersamaan dengan diadakannya latihan gempa di ibu kota Manila.

Gempa kedua, yang tercatat pada bermagnitudo 5,9, menghantam Batan sekitar pukul 07.30 pagi.

Direktur Eksekutif Dewan Pengurangan Risiko Bencana dan Manajemen Nasional (NDRRMC), Ricardo Jalad, mengatakan delapan orang dilaporkan meninggal pada pukul 09.00 pagi.

"Mereka terkena puing-puing, bukan terkubur," katanya kepada wartawan.

Warga panik saat gempa kembar melanda. Berlarian ke sana ke mari mencari perlidungan diri.

Mengutip laporan inquirer.net, masyarakat yang ketakutan disebutkan bergegas ke jalanan setelah gempa bermagnitudo 5,4 mengguncang kota Itbayat di Batanes sebelum fajar hari Sabtu. Lindu itu, yang diikuti oleh gempa magnitudo 5,9 menewaskan sedikitnya delapan orang dan 60 lainnya terluka.

Berikut ini detik-detik warga panik saat gempa mengguncang Filipina:

 

Banyak Rumah Rusak

Penampakan Kerusakan Akibat Gempa Kembar di Filipina
Sebuah rumah rusak setelah gempa kembar berkekuatan magnitudo 5,4 dan 5,9 di Itbayat on Pulau Batanes, Filipina (27/7/2019). Tidak ada peringatan tsunami yang dikeluarkan dalam kejadian gempa kembar tersebut. (Agnes Salengua Nico via AP)

Foto dan video yang diposting di Twitter menunjukkan dinding rumah yang retak, dan reruntuhan di pinggir jalan.

Bagian atas menara gereja yang menaungi menara tempat lonceng bergantung runtuh ke halaman. Sementara setengah bagian bawah gedung sekolah berlantai dua dilaporkan retak dalam.

Yang paling terdampak adalah Itbayat, sebuah kota pulau yang lebih dekat ke ujung paling selatan Taiwan daripada Luzon. Memiliki populasi hanya 2.800, dan hanya bisa dicapai dengan perahu.

Setengah dari penduduk kota dievakuasi ke taman terbuka.

"Sebagian besar rumah yang hancur adalah bagunan tua dan terbuat dari batu kapur," ujar Kepala NDRRMC di Batanes, Dan Esdicul, kepada stasiun radio DZMM.

Dia mengatakan ada gempa susulan setiap dua jam setelah gempa pertama. Seismolog telah mencatat gempa berkekuatan 5,4 skala Richter lainnya sekitar pukul 09.00 pagi.

Itbayat, Wilayah Paling Terdampak Gempa

Penampakan Kerusakan Akibat Gempa Kembar di Filipina
Seorang penduduk melihat kerusakan setelah gempa kembar berkekuatan magnitudo 5,4 dan 5,9 di Itbayat on Pulau Batanes, Filipina (27/7/2019). Banyak orang sedang tidur pulas ketika gempa pertama terjadi pada Sabtu (27/7./2019) pagi. (Agnes Salengua Nico via AP)

Yang paling terdampak gempa adalah Itbayat, sebuah kota pulau yang lebih dekat ke ujung paling selatan Taiwan daripada Luzon. Memiliki populasi hanya 2.800, dan hanya bisa dicapai dengan perahu.

Setengah dari penduduk kota dievakuasi ke taman terbuka.

"Sebagian besar rumah yang hancur adalah bagunan tua dan terbuat dari batu kapur," ujar Kepala NDRRMC di Batanes, Dan Esdicul, kepada stasiun radio DZMM.

Dia mengatakan ada gempa susulan setiap dua jam setelah gempa pertama. Seismolog telah mencatat gempa berkekuatan 5,4 skala Richter lainnya sekitar pukul 09.00 pagi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya