Dituding Lakukan Pencucian Uang, Capres Favorit Tunisia Ditangkap

Seorang kandidat presiden Tunisia, Nabil Karoui, telah ditangkap oleh pihak berwenang.

oleh Siti Khotimah diperbarui 24 Agu 2019, 14:13 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2019, 14:13 WIB
Kota Zarzis di pesisir utara Tunisia, yang kerap menyaksikan insiden tenggelamnnya kapal imigran yang hendak menyeberang ke Eropa (AFP/Fathi Nasri)
Kota Zarzis di pesisir utara Tunisia, yang kerap menyaksikan insiden tenggelamnnya kapal imigran yang hendak menyeberang ke Eropa (AFP/Fathi Nasri)

Liputan6.com, Tunis - Seorang kandidat presiden Tunisia, Nabil Karoui, telah ditangkap oleh pihak berwenang.

Pendiri saluran televisi swasta itu adalah salah satu penantang terkuat yang akan bertarung pada 15 September mendatang - pemilu yang diadakan pasca-kematian Presiden Beji Caid Essebsi, bulan lalu. 

"Sekitar 15 mobil polisi mengeblok jalan dan bergegas ke mobil Nabil Karoui. Polisi yang bersenjata lalu memintanya untuk ikut dengan mereka, menyatakan mereka memiliki instruksi untuk melakukan penangkapan," kata Oussama Khlifi, dari Qalb Tounes Party mengatakan pada Jumat, seperti dikutip dari Al Jazeera, Sabtu (24/8/2019).

         

Karoui yang berusia 56 tahun itu didakwa melakukan pencucian uang pada awal Juli, tak lama setelah menyatakan niatnya ikut serta dalam pemilu sebagai capres Tunisia. Terlepas dari kontroversi, ia berhasil mendapat dukungan yang cukup luas.

Seorang pejabat kehakiman Tunisia telah membenarkan, surat penangkapan memang telah dikeluarkan terhadap Karoui dan saudara laki-lakinya yang bernama Ghazi, lapor radio Mosaique FM. Meski demikian, pihak berwenang tak segera mengonfirmasi penangkapannya.

Penangkapan Karoui terjadi pada hari yang sama ketika otoritas pemilu dan media mengumumkan, mereka telah melarang tiga outlet lokal, termasuk Nessma TV milik Karoui yang populer. Media itu dianggap menyiarkan kampanye politik "secara ilegal" tanpa lisensi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak pula video pilihan berikut:


Gunakan Media untuk Ambisi Politik Pribadi?

Layar televisi di New York Times Square menayangkan pertemuan bersejarah Donald Trump di Singapura. (AFP)
Layar televisi di New York Times Square menayangkan pertemuan bersejarah Donald Trump di Singapura. (AFP)

Lembaga penyiaran dan politikus Tunisia telah menuduh Karoui memanfaatkan Nessma TV untuk ambisi politik pribadinya.

Pada Jumat, 23 Agustus 2019 waktu lokal; saluran Nessma TV melaporkan, Karoui yang merupakan sang pemilik media, telah ditangkap ketika melakukan perjalanan ke ibu kota, Tunis.

Karoui sendiri adalah pendukung aktif Essebsi padapemilu 2014 dan telah menjadi saingan terberat Perdana Menteri Youssef Chahed, yang juga mencalonkan diri sebagai presiden.

Ia adalah calon terkuat, bersama dengan 26 kandidat yang telah disahkan oleh komisi pemilihan negara, termasuk dua wanita dan mantan Presiden Moncef Marzouki.

Tunisia memiliki presiden dan perdana menteri. Presiden Tunisia mengendalikan kebijakan luar negeri dan pertahanan, memerintah bersama seorang perdana menteri yang dipilih oleh Parlemen yang memiliki wewenang atas urusan dalam negeri.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya