Liputan6.com, Jakarta - Hembusan api telah membakar kawasan Hutan Amazon. Tidak hanya mengkhawatirkan negara Brasil saja tapi juga global, terkait dampak iklim dan satwa liar di Bumi.
Kondisi tersebut memicu pertanyaan, apa yang akan terjadi jika tidak ada Hutan Amazon?
Baca Juga
Secara biologi, Hutan Amazon adalah wilayah terkaya di Bumi, sebab menampung sekitar 25% keanekaragaman hayati global dan juga kontributor utama siklus alam yang diperlukan untuk berfungsinya bumi, menurut kelompok lingkungan Panthera dari laman usatoday.
Advertisement
Binatang dan tumbuhan serta manusia menghadapi konsekuensi mengerikan jika Hutan Amazon lenyap, kata para ahli.
"Amazon adalah saluran terbesar hutan hujan berkelanjutan di planet ini dan memainkan peran penting bagi sistem iklim Bumi," ujar Laura Schneider, seorang geologi dari Rutgers University.
Surga Karbon Dioksida Bumi
Salah satunya adalah dengan menyerap karbon dioksida, gas penangkap panas yang merupakan penyebab signifikan dari pemanasan global.
"Dengan hampir 100 miliar ton karbon tersimpan di pohon-pohonnya, hutan itu menjaga hampir 400 miliar ton karbon dioksida keluar dari atmosfer," kata Daniel Nepstad, direktur Earth Innovation Institute.
Dunia memancarkan sekitar 40 miliar ton karbon dioksida ke atmosfer setiap tahun. Hutan Amazon menyerap 2 miliar ton karbon dioksida per tahun (atau 5 persen dari emisi tahunan) --yang menjadikannya bagian penting dalam mencegah perubahan iklim.
Meskipun aktivitas kebakaran di Amazon sangat bervariasi dari tahun ke tahun dan bulan ke bulan, di Agustus ini menjadi peristiwa yang menonjol karena telah membawa peningkatan nyata dalam kebakaran intens, kata Douglas Morton dari NASA’s Goddard Space Flight Center.
Hampir setengah dari 77.000 kebakaran di seluruh Brasil tahun ini terjadi di wilayah Amazon.
Advertisement
Rumah Miliaran Ekosistem
Selain menghisap karbon dioksida dari atmosfer, hutan bertindak sebagai sistem pendingin raksasa bagi planet ini.
"Semua air yang diuapkan dari pohon-pohon hutan Amazon menyerap energi ketika menguap --mendinginkan planet seperti halnya orang-orang didinginkan oleh penguapan air ketika mereka basah," kata Nepstad.
Hutan Amazon adalah rumah dari 30.000 lebih spesies tumuhan, 2,5 miliar serangga, 2.500 ikan. 1.500 burung, 550 reptil dan 550 mamalia, berdasarkan Wildlife Conservation Society.
"Spesies ikonik seperti jaguar, tapir, lumba-lumba dan burung elang harpa ada di sini." ujar Carlos Durigan, Direktur dari Wildlife Conservation di Brasil.
Schneider mengatakan bahwa, "Selain gangguan potensial dalam sistem iklim, hutan Amazon mengandung keanekaragaman hayati tertinggi di Bumi, dan telah menjadi rumah bagi berbagai komunitas adat selama berabad-abad."
Jadi, boleh dibilang hilangnya Hutan Amazon akan menjadi petaka besar pada semua ekosistem di Bumi. Alasannya, karena begitu banyak hal berharga di dalam sana.
Reporter: Aqilah Ananda Purwanti