Liputan6.com, Haveri - Sebuah sekolah di India telah meminta maaf setelah muncul foto-foto siswa mengenakan kotak kardus di kepala mereka selama ujian untuk mencegah mencontek.
Perguruan Tinggi Pra-Universitas Bhagat (Bhagat Pre-University College) di Haveri, di negara bagian Karnataka di India barat daya, menerapkan uji coba kebijakan baru itu pada Rabu 16 Oktober 2019 lalu, menurut Kepala Sekolah M.B. Sateesh.
Advertisement
Baca Juga
Seorang anggota staf memotret para siswa yang duduk dalam barisan rapi, kepala mereka ditutup kardus.
Bagian depan kotak telah dipotong, memungkinkan siswa untuk melihat meja dan lembar ujian. Tetapi, kardus itu memiliki fitur yang dapat membatasi penglihatan mereka, mirip dengan penutup mata yang digunakan pada kuda, demikian seperti dikutip dari CNN, Senin (21/10/2019).
Foto-foto itu diposting di Facebook oleh anggota staf sekolah dan segera menjadi viral, menurut afiliasi CNN, CNN-News18.
Tak lama, sekolah itu menghadapi kritik luas di media sosial. Bahkan pejabat pemerintah ikut angkat bicara.
S. Suresh Kumar, Menteri Pendidikan India, mengatakan dalam tweet bahwa praktik sekolah itu "tidak dapat diterima."
"Tidak ada yang punya hak untuk memperlakukan siapa pun seperti binatang," tulis Kumar.
"(Penyimpangan) Ini akan ditangani segera," lanjut sang Menteri Pendidikan India.
* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Sekolah Meminta Maaf
Bhagat Pre-University College telah memberikan penjelasan tertulis kepada pemerintah tentang uji coba kebijakan itu, sekaligus permintaan maaf, kata Kepala Sekolah M.B. Sateesh.
Sateesh menekankan bahwa uji coba itu opsional, sekolah telah memberitahu orang tua sebelumnya - dan hanya siswa dengan persetujuan orang tua yang terlibat.
Dari 72 siswa yang mengambil ujian tengah semester hari itu, hanya 56 yang ambil bagian dalam eksperimen kotak, katanya."Mereka mengatakan bahwa mereka merasa nyaman selama uji coba," kata Sateesh.
"Perguruan tinggi tidak melecehkan siswa mana pun, itu opsional dan beberapa (siswa) ikut dalam eksperimen, beberapa tidak."
Para siswa membawa kotak mereka sendiri ke sekolah, dan banyak yang melepasnya setelah 15 sampai 30 menit, kata Sateesh. Sekolah meminta semua siswa melepas kotak dalam waktu satu jam setelah ujian.
Advertisement
Mencontek
Sekolah itu menghadapi masalah mencontek yang meluas dan terus-menerus tahun lalu --yang memicu munculnya eksperimen anti-mencontek baru dengan mengenakan kotak kardus, menurut CNN-News18.
Ada beberapa skandal kecurangan di India dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu skandal yang sangat menonjol pada tahun 2015 adalah orang tua dan anggota keluarga di negara bagian Bihar memanjat dinding eksterior bangunan sekolah untuk memberikan lembar contekan kepada anak-anak mereka.
Dalam ekonomi yang sedang berkembang seperti India, pendidikan adalah komoditas yang berharga --ini bisa menjadi kunci bagi banyak penduduk untuk keluar dari lingkaran kemiskinan yang ganas. Namun, ini juga berarti banyak siswa berada di bawah tekanan berat untuk tidak hanya lulus ujian, tetapi untuk melampaui harapan melebihi apapun.
Para kritikus menunjuk pada tekanan memicu motivasi berbuat curang, dan kesehatan mental yang buruk di kalangan siswa. Awal tahun ini, 19 siswa di negara bagian Telangana, India selatan mengambil nyawa mereka sendiri setelah rilis hasil ujian.