Virus Corona Merambah Jerman, Satu Orang Dikonfirmasi Terinfeksi

Penyebaran virus corona kian luas, kini satu orang di Jerman positif dinyatakan terjangkit virus.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 28 Jan 2020, 12:48 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2020, 12:48 WIB
Cegah Penyebaran Virus Corona, Stasiun Kereta di China Disemprot Cairan Disinfektan
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan ke eskalator di Stasiun Kereta Api Yingtan di Nanchang di Provinsi Jiangxi Tengah, China (22/1/2020). China telah melarang kereta api dan pesawat terbang meninggalkan kota yang menjadi wabah virus corona pada 23 Januari 2020. (AFP Photo/STR)

Liputan6.com, Berlin - Kasus pertama dari Virus Corona yang mematikan telah dikonfirmasi ada di Jerman, tepatnya di bagian selatan area Bavaria, lapor Kementerian Kesehatan Bavaria pada Senin 27 Januari 2020.

"Seorang pria di area Starnberg telah terinfeksi oleh virus corona," kata juru bicara kementerian sambil menambahkan bahwa pasien berada dalam pengawasan ketat di ruang isolasi.

Pihak kementerian tidak memberikan informasi lebih lanjut tentang bagaimana pasien bisa terinfeksi. Namun, ia mengatakan bahwa pasien berada dalam kondisi yang baik secara media. Ia juga tidak mengatakan informasi tentang usia dan kewarganegaraan pasien tersebut. Demikian seperti dikutip dari Channel News Asia, Selasa (28/1/2020).

"Orang-orang melakukan kontak dengan pasien telah diberi tahu secara lengkap tentang gejala yang akan terjadi, kebersihan dan cara penularan," tambah Kementerian Kesehatan Bavarian.

Prancis telah menjadi negara Eropa pertama yang terjangkit virus ini, di mana dilaporkan ada tiga kasus terkait Virus Corona. Ketiganya baru-baru ini melakukan perjalanan dari China dan telah ditempatkan di ruang isolasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Travel Advisory dari Jerman

Virus Corona Hantui Perayaan Tahun Baru Imlek
Orang-orang yang mengenakan masker berjalan melewati dekorasi perayaan Imlek Tahun Tikus Logam di Hong Kong, 24 Januari 2020. Pemerintah China memutuskan menutup seluruh akses masuk dan keluar Kota Wuhan untuk mencegah penyebaran wabah virus corona. (AP/Kin Cheung)

Pemerintah Jerman merekomendasikan warga negaranya untuk menghindari perjalanan yang "tidak perlu" ke China, karena seperti telah diketahui bahwa virus tersebut menular. 

Negara itu juga mempertimbangkan kemungkinan evakuasi warga negaranya dari Kota Wuhan di China.

Pada hari Minggu, kantor berita Jerman, Welt mengutip juru bicara menteri kesehatan Jens Spahn yang mengatakan negara itu siap untuk menangani wabah tersebut.

"Jerman siap menghadapi pandemi," katanya. "Ada rencana pandemi yang jelas, latihan rutin dan sumber daya untuk bereaksi dengan cepat dan efektif.

"Kami terus berkoordinasi dengan semua otoritas nasional dan internasional yang relevan mengenai situasi tersebut."


Sudah Menyebar ke Banyak Negara Lain

Staf medis memindahkan seorang pasien dari ambulans ke rumah sakit Jinyintan, tempat pasien-pasien terinfeksi virus corona dirawat di Wuhan, provinsi Hubei, China pada Senin 20 Januari 2020.
Staf medis memindahkan seorang pasien dari ambulans ke rumah sakit Jinyintan, tempat pasien-pasien terinfeksi virus corona dirawat di Wuhan, provinsi Hubei, China pada Senin 20 Januari 2020. (Source: AP)

Kasus virus corona juga telah diidentifikasi di banyak negara lainnya, termasuk pasien pertama yang dikonfirmasi di Kanada dan Sri Lanka.

Amerika Serikat mendesak warganya untuk "mempertimbangkan kembali" semua perjalanan ke China dan mengatakan kepada mereka untuk tidak pergi ke provinsi Hubei pusat, di mana virus seperti pneumonia itu muncul. 

Selain itu, Mongolia juga menutup perbatasannya yang luas terhadap kendaraan dari Tiongkok.

Dalam tanda kekhawatiran resmi yang meningkat, Perdana Menteri Li Keqiang mengunjungi ground zero untuk mengawasi upaya isolasi di Wuhan, sebuah kota dengan 11 juta orang di mana penyakit ini pertama kali muncul akhir bulan lalu.

Kasus kelima dari virus Wuhan dikonfirmasi di Singapura pada hari Senin. Pasien itu adalah warga negara China, wanita berusia 56 tahun dari Wuhan yang tiba di Singapura bersama keluarganya pada 18 Januari.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya