Update Virus Corona: 71.811 Terinfeksi, 1.775 Meninggal, 11.388 Pulih

Update Virus Corona terkini. Jumlah pasien pulih semakin banyak.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 08 Des 2020, 11:23 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2020, 20:16 WIB
Presiden China Tiba di Hong Kong
Presiden Cina Xi Jinping seusai berbicara kepada awak media di Bandara Internasional Hong Kong, Kamis (29/6). Selama sepekan terakhir, Kepolisian Hong Kong sudah melakukan berbagai antisipasi terkait kunjungan Presiden Xi Jinping. (AP Photo/Kin Cheung)

Liputan6.com, Wuhan - Awal pekan setelah hari Valentine, jumlah kasus positif Virus Corona (COVID-19) sudah mencapai 71.811 pasien. Sejumlah 70.553 pasien berasal dari China Daratan.

Jumlah pasien meninggal juga naik menjadi 1.775 dengan total tertinggi berada di Provinsi Hubei, tempat Virus Corona berasal. Kabar baiknya, pasien yang pulih juga semakin banyak.

Berdasarkan pantauan Johns Hopkins University, Senin malam (17/2/2020), jumlah pasien pulih mencapai 11.388 orang. Mayoritas pasien sembuh berasal dari Provinsi Hubei.

Pasien-pasien dari luar negeri juga banyak yang pulih dari Virus Corona. Di negeri jiran Malaysia ada tujuh orang pulih dan ada 19 pasien di Singapura yang pulih.

Virus Corona belum terdeteksi di Indonesia. Namun, bank BUMN yakni PT BTN  (Persero) mengaku kesulitan menurunkan kredit macet (Non Performing Loan) di segmen konsumer akibat virus dari kota Wuhan itu. 

Lebih lanjut, jumlah positif Virus Corona di kapal pesiar Diamond Princess semakin bertambah. Kini, ada 369 kasus positif di kapal itu.

Amerika Serikat (AS) sudah menjemput warganya yang terjebak di Diamond Princess, tetapi mereka yang terlanjur terinfeksi Virus Corona harus dirawat di Jepang.

Ada 78 WNI yang bekerja di Diamond Princess. Namun, mereka memilih untuk dikarantina di atas kapal hingga Rabu mendatang ketimbang evakuasi.

Peta Gis And Data mendapat data dari World Health Organization (WHO), Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dari Amerika Serikat, European Centre for Disease Prevention and Control (ECDC), National Health Commission (NHC) dari China, dan komunitas digital kedokteran China, DXY.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

WNI di Kapal Diamond Princess

Satu Orang Terkena Virus Corona, Seluruh Penumpang Kapal Pesiar Dikarantina
Kapal pesiar Diamond Princess berlabuh di Pelabuhan Yokohama saat kedatangan di Yokohama, Tokyo (4/2/2020). Langkah karantina dilakukan setelah penumpang 80 tahun yang turun dari kapal pesiar itu di Hong Kong pada 25 Januari lalu, dinyatakan positif terinfeksi virus corona. (Kyodo News via AP)

Sebanyak 78 WNI yang bekerja di kapal pesiar Diamond Princess memilih untuk dikarantina di atas kapal. Mereka menolak dievakuasi.

Sebelumnya, pihak Diamond Princess memang menyediakan pilihan evakuasi sukarela bagi para penumpang. Jika bersedia, mereka akan dites dahulu sebelum dikirim ke fasilitas khusus. Ada pula negara yang menjemput warganya. 

AS sudah menjemput warganya di Diamond Princess, sementara Kanada, Hong Kong, dan Korea Selatan berencana melakukan hal serupa. Namun, para WNI memilih tetap berada dikarantina di atas kapal Diamond Princess.

"KBRI Tokyo diinformasikan ABK kita di kapal pesiar tersebut bahwa mereka memutuskan untuk menyelesaikan masa karantina mereka di kapal tersebut," ujar Plt Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah kepada Liputan6.com.

Faizasyah menjelaskan, KBRI Tokyo memenuhi permintaan para WNI yang memilih dikarantina di atas kapal. KBRI Tokyo juga telah mengirim logistik seperti makanan instan dan suplemen.

Kondisi para WNI di Diamond Princess hingga kini dalam keadaan sehat.

Belum ada rencana evakuasi dari Jepang sebagaimana terjadi di provinsi Hubei. Usai selesai karantina di atas Diamond Princess, pemerintah akan menyerahkan keputusan ke para WNI apakah mereka lanjut kerja di kapal pesiar itu atau memilih pulang ke Tanah Air.

"(Keputusan) Berpulang ke mereka sebenarnya, apakah akan melanjutkan kontrak kerja ataukah tidak. Dalam hal ini pemerintah memfasilitasinya melalui kerja sama dengan agensi yang mempekerjakan ABK kita tersebut," jelas Faizasyah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya