Korban Meninggal Virus Corona COVID-19 Telah Lewati Angka 1.800

Korban meninggal dunia akibat Virus Corona COVID-19 kini telah melewati 1.800 kasus kematian.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 18 Feb 2020, 09:33 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2020, 09:33 WIB
Kerja Keras Pekerja Medis Rawat Pasien Virus Corona
Pekerja medis memindahkan pasien virus corona atau COVID-19 yang meninggal di sebuah rumah sakit di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Minggu (16/2/2020). Virus corona telah menginfeksi puluhan ribu orang di China, tak terkecuali pekerja medis. (Chinatopix via AP)

Liputan6.com, Beijing - Korban meninggal dunia dari epidemi Virus Corona (COVID-19) China melonjak menjadi 1.868 pada Selasa (18/2/2020), setelah 98 orang meninggal, menurut Komisi Kesehatan Nasional.

Hampir 72.500 orang di seluruh Negeri Tirai Bambu itu telah terinfeksi oleh virus COVID-19 jenis baru, yang pertama kali muncul pada bulan Desember sebelum kemudian berkembang menjadi epidemi nasional.

Dilansir dari Channel News Asia, Selasa (18/2/2020), ada 1.886 kasus baru yang dilaporkan pada Selasa. Namun, ternyata angka hari ini menunjukkan adanya penurunan sejak kemarin, dan menjadi angka terendah dalam satu hari selama bulan ini.

Sebagian besar kasus kematian terjadi di provinsi Hubei, pusat penyebaran yang paling parah dari wabah, dengan lima dilaporkan di tempat lain di negara itu.

Hubei telah diisolasi sebagai upaya pencegahan penyebaran virus, dengan puluhan juta orang ditempatkan di bawah karantina efektif di provinsi tersebut.

Jumlah kasus baru yang dilaporkan di luar provinsi Hubei hanya 79, turun dari 890 pada 4 Februari. Ini menandai jumlah kasus baru terendah di luar provinsi yang dilanda virus sejak 23 Januari.

Otoritas kesehatan nasional China mengatakan, angka yang menurun adalah tanda bahwa wabah itu terkendali.

Namun, kepala Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan tren "harus ditafsirkan dengan sangat hati-hati".

"Tren dapat berubah karena populasi baru terpengaruh. Masih terlalu dini untuk mengatakan apakah penurunan yang dilaporkan ini akan berlanjut. Setiap skenario masih di atas meja," katanya kepada wartawan. 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya