Ini Isi Novel The Eyes of Darkness yang Disebut Ramalkan Virus Corona Wuhan

Seperti apa novel yang santer disebut meramalkan Virus Corona dari Wuhan?

oleh Tommy K. Rony diperbarui 19 Feb 2020, 18:35 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2020, 18:35 WIB
Orang-orang berjalan melewati Stasiun Kereta Api Hankou yang ditutup di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Kamis (23/1/2020). Pemerintah China mengisolasi Kota Wuhan yang berpenduduk sekitar 11 juta jiwa untuk menahan penyebaran virus corona.
Orang-orang berjalan melewati Stasiun Kereta Api Hankou yang ditutup di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Kamis (23/1/2020). Pemerintah China mengisolasi Kota Wuhan yang berpenduduk sekitar 11 juta jiwa untuk menahan penyebaran virus corona. (Chinatopix via AP)

Liputan6.com, Jakarta - Novelis Dean Koontz menjadi sorotan karena salah satu novelnya berjudul The Eyes of Darkness pernah meramalkan kedatangan Virus Corona (COVID-19) yang berasal dari Wuhan. Novel itu terbit pada 1981 lalu.

Plot berkisah tentang seorang ibu bernama Christina Evans asal Las Vegas yang mencari putranya bernama Danny yang hilang saat pergi berkemah. Anaknya ternyata tidak sengaja kena virus "Wuhan-400" dan ditahan di sebuah laboratorium.

Berikut percakapan antara Christina dan Dombey si pengurus laboratorium. Percakapan ini luas beredar di media sosial.

"Saya tidak tertarik dengan filosofi atau moralitas perang biologi," ujar Tina. "Saat ini saya hanya ingin tahu bagaimana bisa Danny ditahan di tempat ini."

"Untuk memahami itu," ujar Dombey, "kamu harus tahu apa yang terjadi 20 bulan yang lalu. Sekitar saat itulah seorang ilmuwan China bernama Li Chen berkhianat ke Amerika Serikat sambil membawa catatan disket dari senjata biologis terbaru yang paling penting dan berbahaya di dekade ini. Mereka menyebut benda itu 'Wuhan-400' karena itu dikembangkan di lab RDNA di luar kota Wuhan..."

Kota Wuhan merupakan asal dari Virus Corona, dan banyak teori konspirasi yang berkata virus itu adalah senjata rahasia China.

Lebih lanjut, tokoh Dombey berkata Wuhan-400 adalah senjata sempurna, sebab hanya memberi dampak ke manusia.

"Wuhan-400 adalah senjata sempurna. Itu hanya menyakiti manusia. Tidak ada makhluk hidup lain yang bisa mengidapnya. Dan seperti sipilih, Wuhan-400 tidak bisa selamat di luar tubuh manusia lebih lama dari semenit, artinya itu tidak bisa mengkontaminasi benda-benda secara permanen atau seluruh tempat sebagaimana antraks dan yang bisa dilakukan mikro organisme berbahaya lain..."

Namun, situs anti-hoaks Snopes menyebut deskipritif novelis Dean Kootz tidak seluruhnya benar. Salah satunya adalah Virus Corona tidak 100 persen berbahaya seperti Wuhan-400. Hingga kini, lebih dari 14 ribu pasien sudah pulih.

Fakta lain yang terungkap adalah teryata nama asli virus itu di novel Kootz bukanlah Wuhan-400, melainkan Gorki-400 asal Rusia. Tidak jelas mengapa nama kotanya berubah menjadi Wuhan semenjak 2008 lalu.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Teori Konspirasi dan Prediksi Liar

Membaca Buku
Ilustrasi belajar

Dean Koontz pertama kali menerbitkan novel pada 1968. Novel itu berjudul Star Quest.

Genre yang dipilih Koontz adalah fiksi ilmiah. Tak heran jika ada novelnya yang menyinggung "Virus Corona".

Karya Koontz juga pernah masuk daftar New York Times Best Seller, seperti Cold Fire, Hideaway, Intensity, dan Odd Hours yang difilman sebagai Odd Thomas.

Banyak karya Dean Kootz yang diadaptasi ke layar kaya. Melansir IMBD, beberapa novel Kootz yang difilmkan adalah seri Watchers, Servants of Twilight, Black River, hingga Odd Thomas dan dibintangi aktor muda berbakat Anton Yelchin.

Ada pula buku non-fiksi tulisan Sylvia Browne yang menyebut ada virus pneumonia pada 2020 mendatang. Dalam buku berisi prediksi itu, Browne menyebut virus ini akan hilang dengan cepat dan kembali menyerang 10 tahun lagi.

Browne kerap muncul di TV. Pada 2004, ia pernah berkata kepada orang tua yang anaknya hilang bahwa putrinya bernama Amanda Berry itu telah tewas.

Dilansir ABC News, ibu dari anak itu menangis karena percaya omongan Browne. Setahun kemudian, sang ibu meninggal akibat serangan jantung.

Pada 2013, Amanda Berry ternyata ditemukan masih hidup.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya