Liputan6.com, Jakarta Anggota-anggota parlemen dari koalisi Pakatan Harapan (PH) yakni Partai Keadilan Rakyat (PKR), DAP dan Partai Amanah telah sepakat mencalonkan Anwar Ibrahim sebagai calon Perdana Menteri Malaysia. Anwar diusung untuk menggantikan Mahathir Mohamad yang telah mengundurkan diri.
"Sejak cobaan untuk menumbangkan pemerintah Pakatan Harapan pada ujung Minggu lalu, kami terus berusaha untuk mempertahankan mandat rakyat Malaysia pada 9 Mei 2018," ujar Ketua PKR, Anwar Ibrahim saat membacakan pernyataan pers Majelis Presiden Pakatan Harapan di Sekretariat PKR, Rabu 26 Februari.
Baca Juga
Hadir mendampingi Anwar Ibrahim mantan Wakil Perdana Menteri dan pengurus PKR Wan Azizah Wan Ismail, Ketua DAP Lim Kit Siang, Ketua Partai Amanah Negaa Mohamad Sabu dan sejumlah pejabat partai lainnya.
Advertisement
"Pemerintah tersebut terbentuk sebagai sebuah gabungan yang diikat dengan Mufakat Pakatan Harapan yang telah dicapai pada 7 Januari 2018, diikuti peluncuran Buku Harapan (Manifesto) Pakatan Harapan pada 8 Maret 2018. Di atas asas ini lah Pakatan Harapan dibentuk, diberi mandat oleh rakyat dan menjalankan amanah sebagai pemerintah," katanya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Mahathir Tak Datang
Dia menegaskan, Pakatan Harapan tidak setuju dengan semua usaha untuk membentuk pemerintahan lewat pintu belakang.
"Akibat percobaan membentuk pemerintahan secara pintu belakang Tun Dr Mahathir telah mundur sebagai PM. Keputusan Partai Bersatu keluar dari Pakatan Harapan pada Senin lalu disusuli peletakan jabatan Mahathir sebagai Ketua Partai Bersatu," ungkap Anwar, seperti dikutip dari Antara, Kamis (27/2/2020).
Sehubungan dengan hal itu, sambung dia, Majelis Presiden Pakatan Harapan telah menjemput Mahathir Mohamad untuk memimpin musyawarah bagi memulihkan pemerintah Pakatan Harapan namun tidak bersedia hadir dalam musyawarah pada Selasa 25 Februari petang.
Karena itu, tegas dia, Majelis Presiden PH telah menetapkan keputusan bahwa calon Perdana Menteri Pakatan Harapan ialah Datuk Seri Anwar Ibrahim.
"Pakatan Harapan kekal komitmen terhadap aspirasi dan amanat rakyat untuk membawa negara ke arah yang lebih baik dari segenap sudut ekonomi, politik dan sosial. Kami tidak akan mengkhianati amanah ini," Anwar memungkasi.
Advertisement
Mundurnya Mahathir Mohamad
Perdana Menteri interim Malaysia, Mahathir Mohamad, mengakui bahwa ia belum siap untuk lengser. Pria yang dijuluki Dr M itu berkata dukungan bagi dirinya masih kuat.
Kendati demikian, dilaporkan Channel News Asia, Rabu (26/2/2020), Mahathir mengatakan siap mendukung PM baru penggantinya. Tetapi dirinya tak menutup pintu untuk lanjut memimpin Malaysia.
"Peluang mengganti kepemimpinan memang ada, tetapi saya rasa karena saya memiliki dukunan dari kedua sisi, waktunya bagi saya untuk turun belum tiba," ujar Mahathir Mohamad dalam tayangan TV.
Mahathir juga mengaku partainya keluar dari Pakatan Harapan karena tak mau berkoalisi dengan United Malays National Organization (Organisasi Nasional Melayu Bersatu/UMNO) yang merupakan oposisi dan partai pendukung Najib Razak.
Alasan Mahathir mundur pada Senin lalu ternyata juga karena tak mau berkoalisi dengan Umno.
"Saya bisa menerima anggota Umno yang meninggalkan partai dan bergabung dengan partai lain, tetapi Umno ingin bergabung ke pemerintah bersatu ini sebagai Umno," ujar Mahathir Mohamad seperti dikutip Malaysiakini.
"Saya tak bisa menyetujui itu, makanya saya mundur," tegasnya.