Liputan6.com, Jakarta - Seluruh menteri luar negeri di wilayah ASEAN telah mengadakan pertemuan virtual ASEAN Coordinating Council (ACC) di bawah keketuaan Vietnam. Pertemuan ini dapat terselenggara antara lain karena usul dari Indonesia.Â
Diselenggarakan pada Kamis 9 April 2020, pertemuan tersebut mengukuhkan komitmen setiap negara untuk aktif dalam diplomasi dalam mengatasi pandemi Virus Corona COVID-19.Â
Advertisement
Baca Juga
Dalam pertemuan tersebut, Sekjen ASEAN melaporkan hasil pertemuan sebelumnya yang dilakukan ASEAN dalam upaya mengatasi pandemi, termasuk pertemuan para menteri kesehatan ASEAN dan ASEAN +3 pada 7 April 2020. Selain itu, pada 10 Maret, menteri ekonomi ASEAN juga telah mengeluarkan pernyataan mengenai bidang keuangan dalam tema "Strengthening ASEAN’s Economic Resilience in Response to the Outbreak of COVID-19." Tak hanya itu, komunikasi antar menteri agrikultural dan kehutanan juga terus dijalin guna menjamin keamanan pasokan pangan, dan nutrisi.Â
Sedangkan dalam pertemuan ACC tersebut, Menlu Retno menekankan pentingnya implementasi hasil-hasil pertemuan Menteri Kesehatan ASEAN dan juga ASEAN Plus Three.
Indonesia juga menggarisbawahi arti penting protokol untuk cross-border public heaath responses, seperti contact tracing dan juga investigasi dari outbreak.
"Saya juga menegaskan pentingnya komitmen untuk memastikan arus barang, khususnya makanan, obat-obatan dan peralatan medis tidak mengalami hambatan. Oleh karena itu saya usulkan kesepakatan mengenai Supply Chain and Flow of Goods during the Outbreak untuk dapat didukung pada pertemuan KTT APT mendatang," ujar Menlu Retno.Â
Â
Â
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Perlindungan Warga Negara
Terkait perlindungan warga negara, ASEAN juga perlu melindungi warga negara ASEAN, termasuk kelompok yang rawan, khususnya para pekerja migran.
Menlu Retno menyampaikan pentingnya ASEAN dalam memperhatikan mandatory health protocols. Maka dari itu, Indonesia pun mengusulkan perlunya Protocol of Movement of People within ASEAN.Â
Khusus untuk WNI, ia kemudian juga mengatakan upayanya memastikan kondisi WNI di sejumlah negara seperti Singapura dan Malaysia.Â
"Saya sampaikan antara lain saya secara terus menerus melakukan komunikasi, antara lain dengan Menlu Singapura dan Menlu Malaysia untuk penanganan WNI yang berada di negara mereka," ujarnya.
"Pemerintah Malaysia telah memberikan kerjasama yang sangat baik termasuk dalam hal distribusi kebutuhan pokok yang WNI yang paling terdampak selama berlakunya masa Movement Control Order (MCO) yang sudah mulai berlaku 18 Maret 2020," tambahnya lagi.
Para Menlu ASEAN mengadopsi rekomendasi ACCWG on Public Health Emergencies. Selain itu para Menlu ASEAN membahas persiapan KTT ASEAN dan KTT ASEAN Plus Three yang direncanakan dilaksanakan pada tanggal 14 April 2020.
Â
Advertisement