Kian Meningkat, Angka Kematian Akibat Corona COVID-19 di Spanyol Tembus 19 Ribu

Angka kematian akibat infeksi Virus Corona COVID-19 di Spanyol telah melebihi angka 19.000.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 17 Apr 2020, 09:28 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2020, 06:28 WIB
FOTO: Pandemi COVID-19, Permintaan Peti Mati di Prancis Melonjak
Pekerja menata peti mati di sebuah perusahaan di Ris Orangis, Prancis, Selasa (14/4/2020). Hingga saat ini, Prancis secara resmi mencatat lebih dari 15 ribu kematian akibat infeksi virus corona COVID-19. (AP Photo/Rafael Yaghobzadeh)

Liputan6.com, Madrid - Korban kematian akibat Virus Corona baru di Spanyol telah melonjak dan sudah melewati angka 19.000 pada Kamis 16 April, dengan 551 kematian lainnya. Namun kemudia, pertanyaan muncul terkait metode penghitungan yang menimbulkan beberapa kekhawatiran dari sejumlah daerah regional bahwa angka sebenarnya jauh lebih tinggi.

Setelah hampir lima minggu menjalani masa pembatasan sosial, peningkatan kematian dan infeksi telah melambat selama dua minggu terakhir, dengan kematian semalam mengambil korban hingga 19.130. Demikian seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat (17/4/2020). 

Tetapi pemerintah daerah di Madrid dan Catalonia mengatakan mereka masing-masing memiliki ribuan korban lebih banyak daripada jumlah resmi.

"Jumlah sebenarnya dari kematian itu sulit diketahui," kata Fernando Simon, koordinator kedaruratan kementerian kesehatan.

Angka harian dikumpulkan dari informasi yang diberikan oleh otoritas regional mengenai kematian di antara pasien yang "telah dites positif terkena Virus Corona baru", katanya.

Di antara mereka, Madrid dan Catalonia menyumbang 56 persen dari jumlah korban nasional, tetapi beberapa pejabat mengatakan jumlahnya timpang karena tidak termasuk semua yang telah meninggal di luar rumah sakit.

Madrid telah melaporkan 6.877 kematian, tetapi pada hari Rabu seorang pejabat tinggi mengatakan jumlah sebenarnya kemungkinan lebih dari 10.000.

Di Catalonia, di mana 3.855 orang telah meninggal, jumlah sebenarnya bisa lebih tinggi dari 7.000. Hal ini yang mendorong pemerintah daerah untuk mengumumkan perubahan pada metode penghitungannya.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Metode Pendataan Kematian

Mengintip Penanganan Pasien Kritis Virus Corona
Petugas medis memeriksa kondisi pasien kritis virus corona atau COVID-19 di Rumah Sakit Jinyintan, Wuhan, Provinsi Hubei, China, Kamis (13/2/2020). China melaporkan 254 kematian baru dan lonjakan kasus virus corona sebanyak 15.152. (Chinatopix Via AP)

Pemerintah daerah Catalonia kemudian mengumumkan hal terkait kematian di wilayahnya. 

"Sampai sekarang, angka-angka resmi dicatat oleh rumah sakit Catalan dan menghitung orang yang meninggal di sana," katanya dalam sebuah pernyataan pada Rabu malam.

"Tetapi mulai hari ini .. angka kematian di tempat tinggal (orang tua) dan rumah di seluruh Catalonia juga akan dikumpulkan setelah perintah ke layanan pemakaman untuk memberikan informasi ini," katanya.

Rumah pemakaman mendasarkan jumlah mereka pada hitungan mereka yang meninggal akibat COVID-19 dan lainnya yang meninggal sambil menunjukkan gejala yang sesuai dengan infeksi tanpa harus diuji, kata pemerintah Catalan.

Namun Simon mengatakan penting untuk memverifikasi apakah para korban itu "positif atau tidak".

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya