Kasus Corona COVID-19 Mereda, 4 Negara Ini Mulai Terapkan Aktivitas New Normal

Berikut adalah 4 negara di dunia yang sudah melakukan aktivitas 'new normal' dengan kasus Virus Corona COVID-19 yang mereda di wilayah mereka.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 21 Mei 2020, 20:40 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2020, 20:40 WIB
Negara-Negara dengan Kasus Corona Terbesar di Dunia
Sepasang kekasih mengenakan masker saat bersepeda di sebuah taman di Seoul, Korea Selatan, 7 Maret 2020. Hingga Kamis (12/3/2020) pagi, jumlah kasus virus corona COVID-19 di Korea Selatan sebanyak 7.755 orang terinfeksi, 60 meninggal, dan 288 sembuh. (AP Photo/Ahn Young-joon)

Liputan6.com, Jakarta- Dengan kasus Virus Corona COVID-19 yang mereda di wilayah mereka, beberapa negara telah memberlakukan aktivitas "new normal" atau yang disebut sebagai kebiasaan baru. 

Di Malaysia, pemberlakuan new normal sudah mulai berlaku. Dengan adanya hal baru itu, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin menyarankan untuk menggantikan jabat tangan dengan Ojigi ala Jepang untuk menghindari risiko Virus Corona COVID-19. 

Selain Malaysia, Korea Selatan juga diumumkan oleh Presiden Moon Jae-in sudah memasuki tahap fase new normal. 

Negara selanjutnya yang akan menerapkan new normal adalah Italia, di mana mereka akan mulai membuka kembali sektor pariwisata pada 3 Juni mendatang. Pembukaan pada fasilitas publik, pertokoan, dan layanan seperti salon juga diumumkan segera mulai beroperasi kembali. 

Negara lainnya yang mulai memberlakukan new normal adalah Selandia Baru. Pertemuan keluarga dan teman-teman terdekat sudah bisa dilakukan oleh warga negara tersebut dengan jumlah dibawah 10 orang.

Namun warga Selandia Baru juga dianjurkan agar memperhatikan dengan siapa mereka telah melakukan kontak. 

Berikut ini Liputan6.com rangkum sejumlah negara yang tengah menerapkan kebijakan new normal, dikutip dari sejumlah sumber, Kamis (21/5/2020):

Saksikan Video Berikut Ini:

1. New Normal Akibat Corona, PM Malaysia Ganti Salaman dengan Ojigi Ala Jepang

Kunjungi PM Shinzo Abe, PM Inggris Disuguhi Upacara Minum Teh Ala Jepang
Perdana Menteri Inggris Theresa May (kiri) didampingi Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe (tengah) memberi salam kepada Master of Tea Ceremony Sen Sosa di Kyoto, Jepang (30/8). (Kim Kyung-hoon/Pool Photo via AP)

Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin menyatakan, akan ada situasi baru sebagai dampak dari pandemi Virus Corona COVID-19. Budaya seperti jabat tangan atau salaman diminta agar tak dilakukan dahulu demi mencegah penyebaran. 

Sama seperti di Indonesia, budaya jabat tangan juga umum dilakukan di Malaysia. PM Yassin menyadari jabat tangan itu penting, namun kini ia sebut ada situasi "new normal" alias kebiasaan baru. 

"Kalau dahulu kita berjabat tangan saat berjumpa adalah perkara biasa dilakukan. Bila tidak dilakukan maka dianggap janggal atau tak beradab. Tetapi sekarang ini lain, kita tak boleh berjabat tangan ketika berjumpa untuk menghindari virus," ujar PM Yassin dalam konferensi pers pada Jumat sore (10/4/2020).

Baca selengkapnya...

2. Korea Selatan Masuki Tahap Kehidupan 'New Normal'

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in (AP/Jon Gambrell)
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in (AP/Jon Gambrell)

Pada 15 Mei 2020, Korea Selatan dikatakan oleh Presiden Moon Jae-in sudah memasuki fase kehidupan "new normal". Dengan sudah adanya fase tersebut, Presiden Moon Jae-in juga meminta warganya untuk tetap waspada terhadap  gelombang kedua pandemi Virus Corona COVID-19. 

Simak selengkapnya...

3. Kasus Corona COVID-19 Mereda, Italia Buka Pariwisata Mulai 3 Juni

Roma yang Bak Kota Hantu
Foto udara pagi pada 30 Maret 2020, jalan utama Piazza Venezia dan Via del Corso yang sepi selama penerapan penutupan nasional atau lockdown di Roma. Roma menjelma bak kota mati pasca pemerintah Italia memberlakukan aturan lockdown untuk mencegah penyebaran virus corona. (Elio CASTORIA/AFP)

Italia telah mengumumkan bahwa mereka akan mengizinkan perjalanan internasional yang masuk dan keluar pada 3 Juni. 

Pemerintah Italia ingin mengizinkan sektor pariwisata yang berharga untuk beroperasi selama musim panas, menurut surat kabar La Repubblica Italia. Selain itu, 3 Juni juga dikatakan akan mengakhiri persyaratan bahwa wisatawan yang masuk harus menjalani karantina selama 14 hari.

Namun, akses internasional mulanya untuk pengunjung dari dalam Eropa mungkin terbatas.

Baca selengkapnya...

4. New Normal di Selandia Baru

PM Selandia Baru, Jacinda Ardern
Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern. (Liputan6/AP)

Saat ini, Selandia Baru berada di bawah status kebijakan Alert Level 2, di mana aktivitas bisnis yang tidak dapat bekerja selama level 3 dapat beroperasi kembali dan berjalan sekarang.

Dengan membatasi pertemuan yang hanya di bawah 10 orang, warga dapat mencegah risiko penularan saat hendak bertemu dengan keluarga dan teman-teman terdekat mereka, seperti dikutip dari TVNZ One News, Kamis (21/5/2020). 

Jika diperlukan pelacakan kontak, warga Selandia Baru juga dianjurkan agar setiap orang memperhatikan dengan siapa mereka telah melakukan kontak.

Layanan cukur rambut dan penata rambut atau salon adalah salah satu bisnis yang paling ditunggu oleh warga Selandia Baru. 

Beberapa tukang cukur di negara tersebut dilaporkan membuka gerai mereka pada tengah malam untuk pelanggan yang beminat, bagi mereka yang tidak bisa menunggu matahari terbit untuk memotong rambut. 

Sementara bila ingin berpergian (secara domestik untuk saat ini), cara memasuki fasilitas bandara dilaporkan akan sedikit berbeda dari biasanya. 

Hanya para penumpang pesawat atau penerbangan dari Bandara Auckland, yang diizinkan masuk ke terminal. Jadi mereka yang mengantar penumpang pesawat hanya bisa sampai tempat parkir.

Bandara itu fokus untuk menjadikan perjalanan domestik pengalaman yang aman bagi semua orang yang terlibat, kata Kepala operasi di Bandara Auckland, Anna Cassels-Brown. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya