Sempat Renggang, Prancis Ingin Merekatkan Hubungan Lagi dengan Rusia

Presiden Emmanuel Macron berencana untuk menemui Vladimir Putin.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Jun 2020, 17:00 WIB
Diterbitkan 28 Jun 2020, 17:00 WIB
Sambil Berlutut, Putin Beri Bunga kepada Istri Presiden Prancis
Presiden Prancis Emmanuel Macron (kanan) menyambut Presiden Rusia Vladimir Putin di Benteng Bregancon, Bormes-les-Mimosas, Prancis, Senin (19/8/2019). Pertemuan Putin dan Macron untuk membahas krisis dunia. (Gerard JULIEN/POOL/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan dia akan segera mengadakan perundingan "untuk membangun kepercayaan" lagi di Rusia dengan Presiden Vladimir Putin.

Macron mencuit dia akan "segera berkunjung" ke Rusia untuk membahas keamanan Eropa, konflik regional dan perubahan iklim, "termasuk melelehnya lapisan tanah beku di Arktika," demikian seperti dikutip dari laman VOA Indonesia, Minggu (28/6/2020). 

Presiden Prancis itu telah mendesak negara-negara Eropa untuk meninjau kembali hubungan strategis mereka dengan Kremlin. Dia berargumen pendekatan Uni Eropa yang keras terhadap Rusia, tidak berhasil dan bahwa negara itu penting bagi keamanan Eropa.

Pengumuman Macron bahwa dia akan bertemu Putin itu disampaikan sehari setelah kedua pemimpin itu mengadakan percakapan video.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

Berniat Atasi Krisis Global

Sambil Berlutut, Putin Beri Bunga kepada Istri Presiden Prancis
Presiden Prancis Emmanuel Macron (tengah) dan istrinya Brigitte (kiri) menyambut Presiden Rusia Vladimir Putin di Benteng Bregancon, Bormes-les-Mimosas, Prancis, Senin (19/8/2019). Putin menemui Macron untuk membahas krisis dunia. (Gerard Julien, Pool via AP)

Putin mengatakan bahwa ia dan Macron berjanji untuk bekerja sama lebih erat guna mengatasi krisis global seperti yang terjadi di Ukraina, Suriah, dan Libya serta ketegangan di wilayah Balkan.

Presiden Rusia itu mengatakan keduanya telah membahas soal perlunya untuk “memadukan upaya” untuk menghadapi ancaman bersama seperti pandemi virus corona dan terorisme internasional.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya