Kabinet Baru Presiden Macron, Tersangka Pemerkosaan Jadi Mendagri Prancis

Keputusan Presiden Macron mengangkat tersangka pemerkosaan pun menuai kontroversi.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 08 Jul 2020, 10:10 WIB
Diterbitkan 08 Jul 2020, 06:29 WIB
Emmanuel Macron dan Renault Espace
Emmanuel Macron dan Renault Espace (Carscoops)

Liputan6.com, Paris - Presiden Emmanuel Macron dan pemerintah barunya telah memilih orang yang sedang diselidiki karena dugaan pemerkosaan untuk menjadi menteri dalam negeri Prancis.

Melansir BBC, Rabu (8/7/2020), Gérald Darmanin dengan tegas menyangkal tuduhan bahwa dia memperkosa Sophie Patterson-Spatz pada 2009 ketika dia meminta bantuan hukumnya.

Darmanin mengatakan mereka melakukan hubungan konsensual dan menuduhnya fitnah.

Tetapi pengangkatan tersebut menyebabkan kejutan sekaligus kemarahan dari kelompok-kelompok feminis, termasuk kritik terhadap pemerintah.

Macron telah memulai perombakan kabinet pemerintahnya pada hari Jumat setelah hasil pemilihan kota yang suram untuk partainya, La République En Marche (LREM).

Edouard Philippe pun mengundurkan diri sebagai perdana menteri pada hari yang sama dan digantikan oleh politisi kanan-tengah Jean Castex.

 

Tuduhan Terhadap Darmanin

Ilustrasi Pemerkosaan
Ilustrasi Pemerkosaan (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Sophie Patterson-Spatz menuduh menteri dalam negeri yang baru memperkosanya pada tahun 2009, ketika dia bekerja sebagai manajer proyek di departemen urusan hukum partai UMP tengah kanan.

Pada saat itu, Darmanin adalah anggota dewan lokal di utara Prancis. 

Patterson-Spatz mengatakan dia merasa ditekan untuk berhubungan seks oleh Darmanin setelah meminta bantuannya untuk mencabut hukuman percobaan untuk pemerasan.

Para pejabat memulai penyelidikan pendahuluan pada tahun 2017 ketika dia mengajukan tuduhan itu, tetapi ditutup setelah jaksa mengatakan mereka tidak dapat menetapkan karena "tidak adanya persetujuan" .

Sementara itu, pengacara Darmanin, menuduhnya melakukan "upaya kasar untuk menyakitinya" dan mengatakan dia menuntutnya karena memfitnah.

Setelah serangkaian banding dan pemecatan, bulan lalu pengadilan banding di Paris memerintahkan jaksa untuk membuka kembali penyelidikan tersebut.

"Kami merasa sulit untuk memahami mengapa hari ini, pada tahun 2020, butuh begitu lama untuk bisa membuka penyelidikan secara hukum," kata pengacara Ms Patterson-Spatz, Elodie Tuaillon-Hibon kepada Franceinfo.

Sebelumnya, Darmanin juga pernah dituduh melakukan pelecehan seksual selama menjabat sebagai walikota Tourcoing. Seorang wanita yang tidak disebutkan namanya mengatakan Darmanin meminta adanya hubungan seksual antara 2014 dan 2017 dengan imbalan perumahan sosial, sebuah tuduhan yang juga disangkal dengan keras. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya