Donald Trump Sebut China dan India Negara Udara Kotor

Donald Trump menyindir China dan India yang punya kualitas udara kotor.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 23 Okt 2020, 14:32 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2020, 11:12 WIB
Sambangi Donald Trump, PM India Bahas Kelompok Militan di Perbatasan
Perdana Menteri India Narendra Modi berpelukan dengan Presiden Donald Trump usai berpidato di Gedung Putih, Washington (26/6). Pertemuan itu membahas kemitraan strategis yang semakin erat antara AS dan India. (AP Photo/Susan Walsh)

Liputan6.com, Tennessee - Debat capres Amerika Serikat 2020 turut membahas isu lingkungan hidup. Capres Donald Trump dan Joe Biden sama-sama tampil sebagai pro-lingkungan, namun dengan cara berbeda. 

Presiden Donald Trump berkata tidak ingin ada kebijakan yang merugikan industri. Itu dijadikannya alasan keluar dari perjanjian lingkungan Paris Accord. 

"Kita punya program triliunan pohon. Kita punya banyak program. Saya cinta lingkungan, tetapi kita ingin air terbersih sejernih kristal," ujar Donald Trump di debat capres AS, Jumat (23/10/2020).

Ia lantas membandingkan lingkungan bersih di AS dengan negara-negara lain. 

"Lihatlah China. Betapa kotornya negara tu. Lihat Rusia. Lihat India. Kotor. Udaranya kotor," ujar Trump.

Lebih lanjut, Donald Trump berkata Paris Accord merugikan bisnis-bisnis AS. Ia menyebut puluhan juta perusahaan dan ribuan perusahaan akan jadi korban dari perjanjian lingkungan tersebut.

Di lain pihak, Joe Biden berjanji akan kembali bergabung ke Paris Accord. Ia juga akan meminta negara seperti China untuk taat aturan lingkungan. 

"Saya akan kembali bergabung ke Paris Accord, dan membuat China menaati aturan yang mereka sepakati," tegas Biden.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Joe Biden Siap Tutup Industri Minyak

Debat capres AS yang terakhir antara Donald Trump dan Joe Biden.
Debat capres AS yang terakhir antara Donald Trump dan Joe Biden. Dok: C-SPAN

Dalam debat pamungkas para capres AS kali ini, sebelumnya Presiden Donald Trump memancing Joe Biden untuk berbicara terkait industri minyak.

"Apakah kamu akan menutup industri minyak?" tanya Donald Trump di debat final capres AS.

Capres Amerika Serikat Joe Biden menyatakan siap menutup industri minyak jika menjadi presiden. Ia berkata industri minyak merusak lingkungan.  

"Saya akan bertransisi dari industri minyak. Ya," jawab  Joe Biden

"Saya akan menghentikan, karena industri minyak mengakibatkan polusi signifikan," lanjut Biden. 

Donald Trump berkata ucapan Joe Biden merupakan "pernyataan besar."

Trump lantas memberi peringatan kepada daerah-daerah yang bergantung kepada industri minyak.  

"Pada dasarnya yang dia katakan adalah dia ingin menghancurkan industri minyak. Akankah kau mengingat itu Texas? Oklahoma? Ohio?" ucap Trump.

Beralih ke Energi Terbarukan

Calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden, memberi isyarat saat berbicara selama debat capres AS 2020 pertama pada Selasa (29/9/2020), di Case Western University dan Cleveland Clinic, Cleveland, Ohio. (Foto AP/Patrick Semansky)
Calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden, memberi isyarat saat berbicara selama debat capres AS 2020 pertama pada Selasa (29/9/2020), di Case Western University dan Cleveland Clinic, Cleveland, Ohio. (Foto AP/Patrick Semansky)

Joe Biden ingin transisi dari industri minyak untuk beralih ke energi terbarukan. Perubahan itu ia ingin lakukan seiring berjalannya waktu. 

"Ini harus digantikan dengan energi terbarukan seiring berjalannya waktu," ujar Biden yang merupakan capres Partai Demokrat. 

Joe Biden juga berkata ogah memberikan subsidi ke industri minyak. Ia juga menuding Donald Trump justru ogah memberikan subsidi ke energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin. 

"Kenapa kita memberikan (subsidi) kepada industri minyak?" kata Biden.

Donald Trump membantah ucapan Biden dengan berkata memberikan subsidi kepada industri terbarukan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya