Liputan6.com, Beijing- Para pejabat China berpacu dengan waktu untuk meredam kasus Virus Corona COVID-19 di wilayah barat laut negara tersebut, setelah ditemukannya 137 infeksi baru.Â
Pada 24 Oktober 2020, pengujian massal COVID-19 digelar untuk 4,75 juta penduduk di sekitar Kashgar, Provinsi Xinjiang.Â
Baca Juga
Dilaporkan Channel News Asia, Senin (26/10/2020) tes massal itu dilakukan setelah seorang pekerja pabrik garmen berusia 17 tahun dinyatakan positif COVID-19.Â
Advertisement
Komisi Kesehatan Xinjiang menerangkan dalam konferensi pers bahwa semua kasus baru tanpa gejala itu terkait dengan sebuah pabrik di daerah Shufu tempat gadis remaja tersebut dan orangtuanya bekerja.Â
Sementara itu, stasiun televisi nasional China CCTV dalam laporannya mengatakan bahwa sebuah tim khusus dari Komisi Kesehatan Nasional Beijing telah dikirim untuk menyelidiki kasus baru itu dan membantu langkah-langkah pencegahan.
Hingga Minggu 25 Oktober sore, lebih dari 2,8 juta sampel telah dikumpulkan di daerah itu sementara sisanya akan selesai dalam dua hari, menurut pernyataan dari pemerintah kota setempat. Per 25 Oktober, China telah melaporkan 20 kasus baru COVID-19 dan 161 infeksi tanpa gejala.
Semua kasus baru COVID-19 yang dikonfirmasi itu merupakan infeksi impor yang berasal dari luar negeri, menurut Komisi Kesehatan Nasional China. Sementara 161 infeksi baru tanpa gejala tersebut, yang tidak diklasifikasikan oleh China sebagai kasus yang dikonfirmasi, 138 di antara merupakan penularan lokal.
Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Berikut Ini:
Penutupan Sekolah dan Pembatasan Perjalanan
Pemerintah setempat menegaskan, semua sekolah di Kashgar telah ditutup hingga 30 Oktober dan siapa pun yang meninggalkan kota harus menunjukkan hasil tes asam nukleat negatif. Laporan CCTV menunjukkan rekaman ratusan orang yang tampak antre untuk melakukan tes asam nukleat di luar rumah sakit dan pusat pengujian yang didirikan di seluruh kota.
Sementara di Urumqi, Ibu Kota Xinjiang, menjalani isolasi ketat selama berminggu-minggu setelah ditemukannya lebih dari 900 kasus COVID-19 yang dilaporkan pada pertengahan Juli 2020.
China sebelumnya telah menggelar tes massal bagi 11 juta penduduk Kota Qingdao pada awal Oktober 2020 setelah ditemukannya 13 kasus COVID-19.
Wilayah Kashgar, yang berada dekat perbatasan China dengan Pakistan, Afghanistan, Tajikistan dan Kyrgyzstan diketahui merupakan jantung budaya etnis Uighur dan Muslim Turki lainnya.Â
Banyak dari mereka mengeluhkan penindasan politik dan agama yang telah berlangsung lama, yang dibantah oleh pemerintah China.
Advertisement