Liputan6.com, Jakarta - Ibu Negara Amerika Serikat Melania Trump mengatakan bahwa renovasi area lapangan tenis Gedung Putih selama setahun terakhir telah selesai.
Dikutip dari laman People.com, Selasa (8/12/2020) kemungkinan akan menjadi salah satu proyek terakhirnya sebelum Donald Trump meninggalkan jabatannya pada Januari 2021.
Gedung Putih yang mempublikasikan foto sebelum dan sesudah renovasi, mengatakan itu termasuk paviliun tenis baru di lapangan.
Advertisement
Baca Juga
Paviliun itu didanai oleh sumbangan pribadi, menurut Gedung Putih.
"Terima kasih kepada semua pengrajin berbakat yang membuat proyek ini menjadi mungkin dan kepada para pendukung Gedung Putih yang murah hati," kata Melania Trump dalam sebuah pernyataan.
"Harapan saya bahwa ruang pribadi ini akan berfungsi sebagai tempat bersantai dan berkumpul untuk Keluarga Pertama di masa depan."
Di Twitter, ibu negara juga menulis, "Sejarah terus terkuak di @WhiteHouse & saya dengan senang hati mengumumkan penyelesaian paviliun tenis. Melestarikan bangunan bersejarah ini sangat penting & saya ingin berterima kasih kepada semua yang membantu menyelesaikan proyek ini."
"Terima kasih telah membuat gedung bersejarah lainnya menjadi indah lagi. Dan terima kasih telah menjadi Ibu Negara yang begitu elegan, pandai bicara, dan cantik. Maaf, Anda tidak mendapatkan pengakuan yang layak Anda dapatkan," salah satu pengguna menanggapi upaya Melania Trump.
Saksikan Video Berikut Ini:
Kritik Bagi Melania
Apa yang dilakukan Melania Trump juga mendapat kritik. Netizen mengatakan, konstruksi itu melambangkan 'tuli nada' di tengah pandemi virus corona.
"Sangat baik Melania Trump membuat paviliun tenis untuk Joe dan Jill Biden," tweet salah satu pengguna.
Menulis yang lain: "Oh, Bagus, orang-orang di tempat tidur ICU mereka akan merasa jauh lebih baik mengetahui bahwa melania telah menyelesaikan paviliun tenisnya."
Dan Richard Pinter, seorang pengacara etika Gedung Putih era Bush, menulis: "Melania mengawasi pekerjaan di paviliun tenis untuk Jill dan Joe. Jill dan Joe tidak akan punya waktu untuk tenis. Betapa berantakannya kita setelah kepresidenan terburuk sejarah Amerika Serikat."
Advertisement