Jika Indonesia Buka Hubungan Diplomatik dengan Israel, AS Janjikan Dana Bantuan Hingga Rp 28 T

AS menjanjikan bantuan hingga mencapai Rp 28 triliun jika Indonesia membuka hubungan dengan Israel.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 23 Des 2020, 16:13 WIB
Diterbitkan 23 Des 2020, 15:57 WIB
Ilustrasi Pilpres AS 2020, Donald Trump-Mike Pence. (Liputan6.com/Tri Yasni)
Ilustrasi Pilpres AS 2020, Donald Trump-Mike Pence. (Liputan6.com/Tri Yasni)

Liputan6.com, Jakarta- Pemerintah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dilaporkan menjanjikan dana bantuan pembangunan hingga 2 miliar dolar AS (Rp 28 triliun), jika Indonesia membuka hubungan diplomatik dengan Israel. 

Hal itu disampaikan oleh seorang pejabat top pemerintahan Trump, Adam Boehler, kepada Bloomberg yang dipublikasikan pada Selasa (22 Desember 2020). 

Boehler, menjabat sebgai CEO US International Development Finance Corp, yang merupakan sebuah lembaga keuangan milik pemerintah AS. 

Disebutkan Boehler, Indonesia bisa mendapatkan dana bantuan pembantuan sebesar US$ 1 miliar  (Rp 11 Trilliun) hingga $2 miliar (Rp 28 triliun) jika mau membuka hubungan diplomatik dengan Israel.

"Kami sedang membicarakannya dengan mereka (Indonesia)," kata Boehler, seperti dikutip dari The Times of Israel, Rabu (23/12/2020).

"Jika mereka siap, maka kami akan dengan senang hati, bahkan memberikan dukungan lebih berupa dukungan finansial," lanjutnya. 

Dalam upaya yang dipimpin oleh penasihat senior Gedung Putih Jared Kushner - menantu Donald Trump dan teman lama Boehler - pemerintahan Trump saat ini tengah mendorong langkah normalisasi antara Israel dan negara-negara Arab dan Muslim menjelang akhir dari masa jabatannya sebagai Presiden AS.

Sejauh ini, Bahrain dan Uni Emirat Arab telah menandatangi perjanjian normalisasi hubungan dengan Israel, yang kemudian disusul oleh Maroko dan Sudan.

Saksikan Video Berikut Ini:

Indonesia Tegaskan Komitmen Dukung Penyelesaian Isu Palestina di PBB dan Two-State Solutions

KTT G20-Donald Trump-Jokowi
Presiden AS Donald Trump dan Presiden RI, Joko Widodo berbincang saat bertemu di sela-sela KTT G20 di Hamburg, Jerman, (8/7). Sejumlah pemimpin negara berkumpul dalam KTT G20 pada 7-8 Juli 2017. . (AP Photo/Evan Vucci)

Selain itu, Boehler juga menyebutkan bahwa AS berharap Oman dan Arab Saudi juga dapat setuju untuk menormalisasi hubungan dengan Israel.

Di sisi lain, seorang staf Kongres AS yang memiliki hubungan dengan Partai Demokrat AS mengatakan kepada Jewish Telegraphic Agency bahwa Indonesia harus waspada terhadap janji tersebut.

Hal itu, disebutkannya, dikarenakan tawaran tersebut datang berselang hanya beberapa pekan sebelum Joe Biden dilantik sebagai Presiden AS pada 20 Januari 2021.

Dalam laporan Liputan6.com sebelumnya, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan pada 16 Desember, "Hingga saat ini tidak terdapat niatan Indonesia untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel". 

Kemudian dalam press briefing pada hari Selasa, ia pun menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk selalu mendukung Palestina.

Hal itu disampaikan Menlu Retno dalam press briefing Kementerian Luar Negeri RI bersama bersama Menteri Luar Negeri Turki, Mevlüt Çavuşoğlu dalam press briefing Kementerian Luar Negeri RI bersama Menteri Luar Negeri Turki, Mevlüt Çavuşoğlu pada Selasa (22/12/2020). 

Menlu Retno menegaskan bahwa "Isu Palestina harus diselesaikan berdasarkan berbagai Resolusi Dewan keamanan PBB dan parameter yang disepakati secara internasional, termasuk two-state solutions". 

Infografis Jangan Anggap Remeh Cara Pakai Masker

Infografis Jangan Anggap Remeh Cara Pakai Masker
Infografis Jangan Anggap Remeh Cara Pakai Masker (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya