Liputan6.com, Kairo - Pemerintah Mesir mulai membahas ganti rugi terkait insiden Kapal Ever Given yang bikin macet Terusan Suez. Potensi ganti rugi ditaksir bisa mencapai US$ 1 miliar (Rp 14,5 triliun).
Kapal Ever Given "tersangkut" di Terusan Suez selama beberapa hari pada 23-29 Maret 2021. Akibatnya, jalur logistik di Suez tersendat.
Advertisement
Baca Juga
Berdasarkan laporan Arab News, Jumat (2/4/2021), Mesir sudah mulai melakukan investigasi pada Rabu kemarin (31/3). Saat ini, kapal Ever Given masih belum boleh melanjutkan perjalanan.
Osama Rabi, kepala Otoritas Terusan Suez, berkata investigasi melibatkan pakar kelautan, hukum, pemeriksa kerugian, serta insinyur. Klaim kerugian dari Mesir bisa melewai US$ 1 miliar.
Otoritas Mesir baru akan mengizinkan kapal Ever Given melanjutkan perjalanan bila sudah menyepakati kompensasi. Jika tidak, maka kapal kargo itu tetap ditahan.
Saksikan Video Pilihan Berikut:
Kerugian Ekonomi
Osama Rabie berkata black box dari Ever Given dapat memberikan penjelaskan mengenai penyebab kapal itu bisa "tersangkut" di Terusan Suez.
Butuh 800 pekerja untuk membebaskan Ever Given yang tersangkut.
Sementara, kapal-kapal lain yang terdampak tersangkutnya Ever Given akan mendapat insentif pengurangan biaya antara 5 persen sampai 15 persen.
Terusan Suez merupakan salah satu sumber pendapatan pemerintah Mesir. BBC melaporkan bahwa Suez berkontribusi sebesar 2 persen ke ekonomi Mesir sebelum pandemi COVID-19.
Osama Rabie berkata kerugian Terusan Suez mencapai US$ 14-15 juta per hari pada saat jalurnya terblokir Ever Green.
(US$ 1: Rp 14.520)
Advertisement