Malaysia Siap Lockdown Total Negara Bagian Selangor Akibat COVID-19

Malaysia akan lockdown total Selangor bila kasus COVID-19 terus naik. Sejauh ini, aktivitas bisnis masih boleh berjalan.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 18 Mei 2021, 12:09 WIB
Diterbitkan 18 Mei 2021, 12:09 WIB
Menara Kuala Lumpur
Turis dengan mengenakan masker mengambil gambar dari dek obseravsi di Menara Kuala Lumpur di Kuala Lumpur, Rabu (1/7/2020). Malaysia memasuki pelonggaran Perintah Kontrol Gerakan (MCO) setelah tiga bulan pembatasan karena virus corona Covid-19. (AP Photo/Vincent Thian)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Kementerian Kesehatan Malaysia siap melaksanakan lockdown total negara bagian Selangor akibat kasus COVID-19 terus meningkat. Selangor adalah wilayah yang terdepan di sektor industri Malaysia.

Selangor sebetulnya sudah terkena Movement Control Order (MCO) yang diterapkan sebelum Lebaran 2021. Namun, aktivitas bisnis masih bisa berjalan.

"Jika MCO tidak bisa mengekang penyebaran, maka MCO penuh akan dipertimbangkan," ujar Menkes Adham Babas seperti dilaporkan Channel News Asia, Selasa (18/5/2021),

Selangor adalah negara bagian terkaya di Malaysia, serta populasinya tertinggi. Lokasi Selangor bertetangga dengan Kuala Lumpur.

Sebagai ibu kota industri, Selangor sangat penting di dunia kerja.

Berdasarkan data Johns Hopkins University, ada 474 ribu kasus COVID-19 di Malaysia. Pasien meninggal tercatat 1.947 orang.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut:

Jewel Changi Airport di Singapura Tutup Akibat Lonjakan COVID-19

Air Terjun
Air terjun dalam ruangan yang berada di Jewel Changi Airport (YouTube)

Sementara itu, update negara tetangga menyebutkan bahwa Jewel Changi Airport di Singapura sedang tutup selama dua minggu sejak Kamis lalu. Terminal 1 dan Terminal 3 juga tutup akibat lonjakan kasus COVID-19.

Dilaporkan Channel News Asia, Senin (17/5), semua pekerja di Terminal 1 dan 3 juga mengikuti tes wajib COVID-19 yang dimulai pada Minggu kemarin. Sebagai informasi, Terminal 2 tutup sejak 1 Mei 2020. 

Bandara Changi akan tetap buka selama periode ini. Penumpang dapat turun maupun berangkat di bandara ini.

"Akses menuju gedung-gedung terminal penumpang akan direstriksi untuk penupang dengan tiket penerbangan dan pekerja esensial bandara," ujar otoritas.

Beberapa layanan esensial dan tempat membeli makanan juga akan tetap buka.

Changi Airport Group (CAG) berkata sekitar 9.000 pekerja akan mengikuti tes COVID-19. Semua pegawai bandara yang sudah divaksin juga akan dites setiap 14 hari.

Otoritas bandara Changi meminta agar semua pekerja bandara tidak banyak keluar rumah, kecuali untuk kegiatan esensial, selama 14 hari ke depan hingga dinyatakan negatif COVID-19.

Infografis COVID-19:

Infografis Vaksinasi Covid-19 Lansia di Indonesia Masih Rendah. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Vaksinasi Covid-19 Lansia di Indonesia Masih Rendah. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya