AS Didesak Perpanjang Tenggat Waktu Penarikan Pasukan AS dari Afghanistan

AS diminta untuk memperpanjang tenggat waktu dalam menarik pasukannya dari Afghanistan.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 24 Agu 2021, 13:29 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2021, 13:29 WIB
Tentara AS dan polisi perbatasan Afghanistan berjalan di sepanjang perbatasan Afghanistan-Pakistan (wikimedia commons)
Tentara AS dan polisi perbatasan Afghanistan berjalan di sepanjang perbatasan Afghanistan-Pakistan (wikimedia commons)

Liputan6.com, Jakarta - AS sedang didesak untuk memberikan lebih banyak waktu untuk evakuasi dari Afghanistan yang dikuasai Taliban karena batas waktu penarikannya semakin dekat.

Melansir BBC, Selasa (24/8/2021), berdasarkan perjanjian dengan Taliban, AS harus meninggalkan Afghanistan sebelum 31 Agustus.

Tetapi Prancis, Inggris, dan Jerman semuanya meningkatkan kemungkinan untuk memberikan lebih banyak waktu menjelang pertemuan puncak pemimpin G7.

Presiden AS Joe Biden akan memutuskan dalam 24 jam ke depan apakah akan memperpanjang batas waktu penarikan, kata seorang pejabat kepada kantor berita Reuters.

Namun Taliban telah mengatakan kepada BBC bahwa perpanjangan apa pun akan melanggar kesepakatan yang disepakati dan memperingatkan konsekuensi jika pasukan tetap ada.Puluhan ribu orang telah dievakuasi dari ibu kota Afghanistan Kabul, tetapi orang lain yang berusaha melarikan diri tetap berdesakan di atau dekat bandara kota, yang dijaga oleh pasukan AS dan sekutu mereka.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Minta Penarikan Pasukan AS Diundur

Antrean Warga Afghanistan untuk Kabur dengan Pesawat AS
Orang-orang Afghanistan duduk di dalam pesawat militer AS untuk meninggalkan Afghanistan, di bandara militer di Kabul, Kamis (19/8/2021). Ribuan orang berlomba-lomba melarikan diri dari Afghanistan setelah pasukan Taliban berhasil merebut pemerintahan negara itu. (Shakib RAHMANI/AFP)

Banyak orang yang melarikan diri, terutama mereka yang bekerja dengan pasukan asing, hidup dalam ketakutan akan pembalasan dari kelompok yang memberlakukan versi keras hukum Islam ketika berkuasa dari 1996 hingga 2001.

Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian mengatakan kepada wartawan di UEA: "Kami prihatin dengan tenggat waktu yang ditetapkan oleh Amerika Serikat pada 31 Agustus. Waktu tambahan diperlukan untuk menyelesaikan operasi yang sedang berlangsung."

Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas mengatakan dia telah membahas bahwa penjagaan bandara Kabul tetap terbuka melampaui batas waktu dengan sekutu NATO dan Taliban.

Pada Selasa (24/8/2021), Perdana Menteri Inggris Boris Johnson diperkirakan akan mendorong AS untuk perpanjangan selama KTT virtual dengan para pemimpin G7 lainnya. 

Menteri Pertahanan Ben Wallace mengatakan perdana menteri "akan mencoba dan meningkatkan prospek melihat apakah Amerika Serikat akan memperpanjang" penarikannya. Inggris telah mengatakan bahwa kehadiran militer asing di bandara Kabul tidak dapat berlanjut tanpa pasukan AS.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya