Bom Bunuh Diri Saat Salat Jumat Tewaskan Ratusan Orang Afghanistan, Serangan Terparah Sepanjang Taliban Berkuasa

Bom bunuh diri menyerang sebuah masjid di kota Kunduz, Afghanistan saat salat Jumat berlangsung.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 08 Okt 2021, 22:47 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2021, 22:19 WIB
Bom Afghanistan
Warga Afghanistan membawa jasad korban ke ambulans setelah serangan bom di sebuah masjid di Kunduz. (AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Bom bunuh diri menyerang sebuah masjid di kota Kunduz, Afghanistan saat salat Jumat berlangsung. Teror ini dilaporan menewaskan ratusan orang dan menjadi serangan terparah sejak Taliban kembali berkuasa sejak Agustus 2021.

Rekaman video pada Jumat (8/10/2021), menunjukkan jasad-jasad dikelilingi puing-puing di dalam Masjid Gozar-e-Sayed Abad yang digunakan orang-orang dari komunitas minoritas Muslim Syiah.

Ada laporan yang saling bertentangan tentang jumlah korban. Sebuah badan PBB mengatakan ledakan itu menewaskan atau melukai lebih dari 100 orang.

"Informasi awal menunjukkan lebih dari 100 orang tewas dan terluka dalam ledakan bunuh diri di dalam masjid," kata misi PBB untuk Afghanistan dalam sebuah tweet yang dilansir Aljazeera.

Dost Mohammad Obaida, wakil kepala polisi untuk provinsi Kunduz, mengatakan, setidaknya 100 orang tewas atau terluka dalam serangan itu dan menyataka, "sebagian besar dari mereka telah tewas."

"Saya meyakinkan saudara-saudara Syiah kami bahwa Taliban siap untuk memastikan keselamatan mereka," kata Obaida, yang menambahkan bahwa penyelidikan sedang berlangsung.

Serangan Bom Bunuh Diri

Bom Afghanistan
Warga Afghanistan membawa jasad korban ke ambulans setelah serangan bom di sebuah masjid di Kunduz. (AFP)

Menurut Hashem Ahelbarra dari Al Jazeera, media yang mengutip pejabat keamanan telah melaporkan ledakan itu sebagai serangan bom bunuh diri.

“Seorang pembom bunuh diri berhasil masuk ke masjid Syiah pada tengah hari hari ini di Kunduz, meledakkan dirinya sendiri dan ini menjelaskan tingginya jumlah korban,” kata Ahelbarra, melaporkan dari kota utara Mazar-i-Sharif.

“[Orang-orang di Kunduz] mengatakan adegan itu mengerikan dengan panik … mereka berjuang untuk menangani sisa-sisa manusia yang tersebar di halaman belakang masjid.

"Mereka memperkirakan jumlah korban tewas akan terus meningkat dalam beberapa jam ke depan karena mereka mengatakan banyak orang yang terluka berada dalam kondisi kritis."

Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Namun, kelompok yang berafiliasi dengan kelompok ISIL (ISIS) memiliki sejarah panjang menyerang minoritas Syiah Afghanistan.

Ada beberapa serangan, termasuk satu di sebuah masjid di Kabul, dalam beberapa pekan terakhir, beberapa di antaranya diklaim oleh Negara Islam di Provinsi Khorasan, ISKP (ISIS-K).

Sementara, sumber medis di Rumah Sakit Provinsi Kunduz mengatakan 35 orang tewas dan lebih dari 50 orang terluka telah dibawa ke sana, sementara seorang pekerja di rumah sakit Doctors Without Borders (Medecins Sans Frontieres, atau MSF) melaporkan 15 orang tewas dan banyak lagi yang terluka.

“Kami telah menerima lebih dari 90 pasien terluka dan lebih dari 15 mayat, tetapi jumlahnya akan berubah. Kami masih menerima lebih banyak orang, ”kata pekerja rumah sakit MSF, yang tidak mau disebutkan namanya.

 

Infografis Kejatuhan dan Kebangkitan Taliban di Afghanistan

Infografis Kejatuhan dan Kebangkitan Taliban di Afghanistan. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Kejatuhan dan Kebangkitan Taliban di Afghanistan. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya