Mal di Auckland Kembali Buka, Warga Selandia Baru Rela Antre Demi Diskon

Meski mal telah dibuka, sektor perhotelan di Auckland Selandia Baru tetap tutup.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 10 Nov 2021, 12:36 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2021, 12:36 WIB
FOTO: Kasus COVID-19 Meningkat, Selandia Baru Kembali Lockdown Kota Auckland
Orang-orang mengantre di depan sebuah pasar swalayan, Kota Auckland, Selandia Baru, Rabu (12/8/2020). Kota terbesar di Selandia Baru, Auckland, pada 12 Agustus 2020 kembali memberlakukan Siaga COVID-19 Level 3 selama tiga hari setelah empat kasus terkonfirmasi pada 11 Agustus 2020. (Xinhua/Wilson)

Liputan6.com, Auckland - Toko-toko dan mal di kota terbesar Selandia Baru, Auckland, sudah membuka pintu untuk pertama kalinya dalam tiga bulan terakhir pada Rabu (10/11) usai ditutup akibat COVID-19.

Toko-toko ritel terisi dalam beberapa jam setelah dibuka kembali. Sementara beberapa pembeli dilaporkan mengantri di luar mal semalaman untuk mengambil bagian dari penawaran di beberapa toko.

Perpustakaan, museum, dan kebun binatang juga diizinkan menerima pengunjung karena pemerintah melonggarkan pembatasan COVID-19 di tengah peningkatan tingkat vaksinasi.

Namun, sektor perhotelan tetap tutup, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Rabu (10/11/2021).

Dalam kunjungan pertamanya ke kota itu sejak dikunci pada 17 Agustus 2021, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan bahwa sektor perhotelan akan dibuka kembali segera setelah Auckland mencapai target vaksinasinya.

"Kami telah mempertahankan kontak dengan perwakilan perhotelan. Kami tahu betapa sulitnya itu," kata Ardern.

"Kami melihat pembukaan kembali dalam waktu dekat saat Auckland mulai mencapai target itu," katanya.

Ardern mengatakan, kota itu akan beralih ke situasi normal begitu 90 persen warga Auckland telah sepenuhnya divaksinasi. Sejauh ini, sekitar 84 persen warga Auckland telah menerima dosis kedua mereka.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Melawan Ganasnya COVID-19 Varian Delta

Ribuan orang di Selandia Baru berunjuk rasa menentang aturan wajib vaksin Covid-19
Petugas kepolisian berjaga saat pengunjuk rasa berkumpul di gedung Parlemen Selandia Baru, di Wellington, Selasa (9/11/2021). Ribuan warga Selandia Baru berdemonstrasi memprotes kebijakan vaksin covid-19 dan penguncian (lockdown) yang diterapkan negara itu. (Mark Mitchell/NZ Herald via AP)

Sementara Selandia Baru telah dikritik karena awal yang lambat untuk kampanye vaksinasinya, hampir 80 persen dari populasi yang memenuhi syarat kini telah menerima dosis kedua.

Sementara itu, sekolah-sekolah Auckland dapat kembali belajar tatap muka mulai 17 November, kata pemerintah.

Terlepas dari keberhasilannya tahun lalu dalam mengatasi COVID-19, Selandia Baru telah berjuang untuk melawan varian Delta yang sangat menular tahun ini, memaksa Ardern untuk melakukan cara lain.

Selandia Baru masih memiliki kasus virus corona terendah di dunia dengan angka 8.000 infeksi dilaporkan sejauh ini dan 32 kematian.


Infografis Vaksinasi dan Protokol Kesehatan Kunci Kendalikan Covid-19

Infografis Vaksinasi dan Protokol Kesehatan Kunci Kendalikan Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Infografis Vaksinasi dan Protokol Kesehatan Kunci Kendalikan Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya