Rumah Sakit Belanda Kewalahan Dihantam Lonjakan Kasus COVID-19

Rumah sakit di provinsi selatan Limburg, Belanda salah satu daerah yang paling parah dihantam COVID-19.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 16 Nov 2021, 20:35 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2021, 20:35 WIB
Belanda Kembali Wajibkan Penggunaan Masker
Orang-orang dengan masker melintasi jalan di pusat kota Amsterdam, Belanda, Rabu (3/11/2021). Belanda kembali menerapkan tindakan pembatasan virus corona, termasuk kewajiban memakai masker di berbagai ruang publik menyusul lonjakan kasus Covid-19 beberapa waktu terakhir. (Ramon van Flymen/ANP/AFP)

Liputan6.com, Amsterdam - Rumah sakit di Belanda merasakan tekanan dari lonjakan pasien COVID-19. Hal ini dilaporkan jadi yang terburuk.

Jumlah pasien COVID-19 di rumah sakit Belanda meningkat menjadi sekitar 2.000 pada Senin 15 November, termasuk hampir 400 dalam perawatan intensif, mencapai level tertinggi sejak Mei 2021.

Dengan hampir 250 penerimaan baru setiap hari, rumah sakit diprediksi akan melewati puncak musim dingin dengan sekitar 2.800 pasien dalam waktu kurang dari seminggu, kepala asosiasi LNAZ, Ernst Kuipers.

"Kami belum melihat puncaknya, jumlahnya akan terus meningkat," kata Kuipers, seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Selasa (16/11/2021).

Rumah sakit di provinsi selatan Limburg, salah satu daerah yang paling parah, pekan lalu bahkan mereka mengatakan tidak memiliki ruang untuk menangani lebih banyak pasien COVID-19.

Belanda kembali ke penguncian sebagian pada Sabtu lalu setelah pemerintah memerintahkan restoran dan toko untuk tutup lebih awal.

Pemerintah juga melarang penonton dari acara olahraga besar dalam upaya untuk menahan lonjakan kasus yang cepat.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Laporan dalam Seminggu

Aksi Pekerja Seks di Belanda Demo Lockdown COVID-19
Pekerja seks memprotes perlakuan dan stigmatisasi yang tidak setara dalam demonstrasi di Den Haag, Belanda, Selasa (2/3/2021). Mereka berdemonstrasi di luar parlemen dalam protes terhadap penguncian keras virus corona oleh pemerintah. (AP Photo/Patrick Post)

Lebih dari 100.000 infeksi terdaftar dalam seminggu hingga Senin kemarin dengan level tertinggi selama satu minggu sejak dimulainya pandemi. Dalam sepekan terakhir, rata-rata sekitar 14.500 kasus baru dikonfirmasi setiap hari di negara berpenduduk 17,5 juta itu.

Angka ini mengalahkan rekor sebelumnya yang hanya di bawah 13.000 infeksi dalam satu hari yang ditetapkan pada Desember 2020.

Kasus COVID-19 berada pada level rekor di seluruh Eropa, dengan Jerman melaporkan level tertinggi sejak dimulainya pandemi. Sementara Austria memberlakukan penguncian bagi orang yang belum menerima vaksin COVID-19.

Sekitar 85 persen populasi orang dewasa Belanda telah divaksinasi penuh terhadap COVID-19, dan negara itu akan mulai memberikan suntikan booster kepada petugas kesehatan dan orang tua pada akhir minggu ini.

Infografis Menyulap Wisma Atlet Jadi RS Darurat Corona

Infografis Menyulap Wisma Atlet Jadi RS Darurat Corona. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Menyulap Wisma Atlet Jadi RS Darurat Corona. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya