Liputan6.com, Washington, DC - Grafik kasus COVID-19 di Amerika Serikat kembali meningkat. Datangnya musim dingin dituding sebagai pemicu menyebarnya kasus.
Berdasarkan laporan NPR, Rabu (17/11/2021), rata-rata kasus virus corona di AS bisa tembus 83 ribu kasus per hari. Angka itu meningkat 14 persen dari pekan lalu.
Advertisement
Baca Juga
"Saya benci mengatakannya, tetapi saya curiga kita sedang memulai lonjakan musim dingin yang baru," ujar Dr. George Rutherford, epidemiolog dari UC San Fransisco.
Lonjakan nasional ini dipicu kasus di daerah Midwest dan Northeast di AS. Pasien di rumah sakit membludak. Kenaikan juga terjadi di negara bagian yang vaksinasinya cukup baik, seperti Colorado, New Mexico, Minnesota, dan Vermont.
Lonjakan ini belum masuk kategori lonjakan nasional. Namun, kasus COVID-19 di beberapa daerah West dan upper Midwest memicu kekhawatiran untuk negara-negara bagian lain.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tak Separah Tahun Lalu?
Pakar kesehatan memprediksi angka kematian tidak akan separah tahun lalu.
"Mayoritas luas dari populasi telah membentuk semacam imunitas," ujar Nicholas Reich, biostatician di University of Massachusetts Amherst.
"Itu serasa berbeda saat ini, ada lebih sedikit orang yang dapat terinfeksi," jelasnya.
Dekan fakultas kesehatan Brown University, Dr. Ashish Jha, memprediksi lonjakan tahun ini akan dijegal oleh masyarakat yang divaksinasi.
Sementara, daerah yang vaksinasinya masih rendah seperti di daerah Midwest dan Great Plains bisa menghadapi lonjakan yang cukup banyak yang turut dipengaruhi varian delta.
Johns Hopkins University menyebut ada 2,1 juta kasus baru virus corona dan 36 ribu kematian di AS dalam 28 hari terakhir. Total vaksin yang sudah disalurkan ada 441,5 juta.
Advertisement