Liputan6.com, Kuala Lumpur - Sekarang kita semua akrab dengan penggunaan aplikasi tertentu untuk memeriksa tempat di era COVID-19. Indonesia punya PeduliLindungi sementara Malaysia punya MySejahtera.
Ini untuk memastikan bahwa setiap orang memiliki catatan yang aman dari tempat-tempat yang kami kunjungi, dan ini membantu pemerintah masing-masing melacak gerakan orang untuk membantu dalam upaya pelacakan kontak.
Baca Juga
Tetapi ketika dunia perlahan menyadari bahwa satu-satunya cara untuk beralih dari COVID-19 adalah, pada dasarnya, hidup dengannya dalam endemik, orang mulai mempertanyakan perlunya aplikasi semacam itu.
Advertisement
Menurut Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin, Kementerian saat ini sedang melihat jumlah infeksi di negara itu karena pembatasan perlahan-lahan dilonggarkan pada hari-hari menjelang bulan puasa Ramadhan.
"Ketika kami membuka kembali perbatasan dan melonggarkan pembatasan di bulan puasa, kami perlu melihat apakah ada perubahan drastis dalam pola mobilitas dan infeksi untuk beberapa minggu ke depan," kata Khairy.
Menkes Malaysia itu juga menambahkan bahwa jika jumlahnya cukup stabil, orang mungkin tidak perlu menggunakan aplikasi MySejahtera untuk check-in ke suatu tempat lagi, demikian seperti dikutip dari Mashable Asia, Sabtu (2/4/2022).
"Jika tidak ada fluktuasi yang signifikan, maka kita bisa drop (check-in MySejahtera)."
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Cek Suhu Sudah Ditinggalkan
Pembatasan seperti pemantauan suhu tubuh dan pencatatan manual informasi pribadi sudah dijatuhkan pada 11 Februari 2022.
Menjatuhkan MySejahtera untuk check-in sepenuhnya akan membuktikan langkah maju yang signifikan bagi semua orang Malaysia di era COVID-19.
Koh Kar Chai, presiden Asosiasi Medis Malaysia (MMA), mengatakan fitur pemindaian aplikasi tidak lagi berguna sekarang dibandingkan dengan fase awal pandemi.
Karena sudah diadopsi oleh sebagian besar orang Malaysia, aplikasi ini dapat digunakan dengan cara lain.
Bahkan, Koh menyarankan agar fitur pelacakan kontak MySejahtera dipertahankan, jika terjadi kemungkinan pandemi lain di masa depan.
Advertisement