Liputan6.com, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy membantah meninggalkan pesan untuk Presiden Rusia Vladimir Putin saat bertemu dengan Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi). Di sisi lain, pihak Rusia mengaku menerima pesan tidak tertulis dari Jokowi.
Semua berawal ketika Serhii Nikiforov yang menjadi juru bicara Zelensky mengatakan jika tidak ada pesan yang dipercayakan kepada Jokowi. Nikiforov mengatakan jika Zelensky ingin memberikan pesan kepada Putin, itu akan disampaikan langsung dalam pidato terbuka.
Baca Juga
“Indonesia adalah salah satu importir gandum terbesar dari Ukraina, dan blokade pelabuhan Ukraina telah menjadi topik pembicaraan utama antara kedua presiden (Indonesia dan Ukraina, catatan editor) di Kiev,” kata Nikiforov ke kantor berita Pravda.
Advertisement
Nikiforov mengatakan, masalah ekspor gandum dari Ukraina yang diblokir oleh Rusia dibahas oleh Zelensky dan Jokowi. Mengenai pesan kepada Putin, Nikiforov mengatakan presiden akan berbicara di depan umum jika dia ingin berbicara dengan siapa pun.
“Rusia sepenuhnya bertanggung jawab atas terganggunya ekspor ke Indonesia, serta ke belahan dunia lain. Dan Rusia juga harus bertanggung jawab atas krisis pangan yang bisa muncul kecuali blokade pelabuhan Ukraina segera dicabut,” kata Nikiforov.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tanggapan Zelenskyy
Lantas apa yang dikatakan Zelensky usai bertemu Jokowi?
Zelensky menikmati kunjungan Jokowi ke Ukraina. Menurutnya, Jokowi dan Indonesia saat ini menikmati otoritas tinggi di kancah internasional.
“Otoritas dan kehadiran Anda di dunia internasional sangat tinggi,” kata Zelensky usai bertemu Jokowi di Kyiv, yang diunggah di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (3/7). Pernyataan Zelensky ini diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh seorang penerjemah.
Kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana Widodo ke Ukraina dan Rusia, bukan hanya menuai apresiasi di jagad nasional. Internasional pun menaruh pujian kepada Jokowi atas misi perdamaian yang dibawa.
Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi, punya catatan khusus terkait kunjungan yang dilakukan Jokowi. Menurut Burhanuddin, kehadiran Jokowi ke Ukraina dan Rusia mencatatkan sejarah penting.
Musababnya, tidak ada pemimpin negara di dunia yang bisa diterima secara terbuka oleh Rusia dan Ukraina.
“Ini sejarah, di mana belum ada pemimpin negara di dunia yang bisa diterima secara terbuka oleh dua negara yang sedang berperang, yakni Rusia dan Ukraina, selain Jokowi,” kata Burhanuddin dalam keterangan tertulis, Sabtu (2/7/2022).
Selain itu, Burhanuddin mengingatkan, ada catatan sejarah lain yang ditorehkan Jokowi selama menjalani misi perdamaian tersebut.
Menurut Burhanuddin, tidak ada pemimpin negara yang bisa masuk ke Ukraina dengan membawa Ibu Negara, termasuk turut memberikan sumbangan kemanusiaan.
“Hebatnya, ini dilakukan dengan tidak diam-diam, bahkan terbuka dan dipublikasi secara luas. Boris Johnson (Perdana Menteri Inggris) saja masuk ke Ukraina secara diam-diam dan tidak membawa keluarga,” kata Burhanuddin.
Advertisement