Indonesia Ekspor Ayam ke Singapura, Pengiriman Pertama 50 Ton Ayam Beku

Indonesia mulai melakukan ekspor ayam beku ke Singapura.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 13 Jul 2022, 20:10 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2022, 20:10 WIB
Bendera Singapura (unsplash)
Bendera Singapura (unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Lima puluh ton ayam beku diekspor dari Indonesia ke Singapura pada Rabu (13/7). 

Dilansir dari laman Channel News Asia, Rabu (13/7/2022), ini adalah pengiriman produk pertama di bawah pengaturan baru bagi perusahaan Indonesia untuk mengekspor ayam ke Singapura. 

Charoen Pokphand Indonesia (CPI) yang merupakan anak usaha konglomerat makanan asal Thailand Charoen Pokphand mengatakan telah mendapatkan kontrak dengan importir Singapura untuk memasok 1.000 ton daging ayam hingga akhir tahun.

“Semoga ekspor unggas (Indonesia) ke Singapura akan berkelanjutan dan terus tumbuh di tahun-tahun mendatang,” kata Presiden Komisaris CPI Hadi Gunawan Tjoe pada upacara untuk menandai kesempatan itu.

“Kami berharap pengapalan perdana ke Singapura ini dapat mendongkrak industri perunggasan nasional dan membuka jalan bagi produk unggas Indonesia untuk lebih menembus pasar global.”

Menteri Pertanian Indonesia Syahrul Yasin Limpo, yang juga hadir pada upacara tersebut, mengatakan: "Singapura memiliki standar yang tinggi untuk impor pangan mereka. Saya berharap pengiriman ini akan meningkatkan kepercayaan negara lain terhadap produk pangan Indonesia."

Menteri Syahrul Yasin Limpo juga mengatakan kepada wartawan bahwa Presiden Joko Widodo telah memprioritaskan kebutuhan dalam negeri Indonesia dan ketahanan pangan nasional.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Ekspor Ayam

Ilustrasi bendera Singapura - Portrait (Wikimedia Commons)
Ilustrasi bendera Singapura - Portrait (Wikimedia Commons)

“Saat ini kita mengalami oversupply ayam sehingga produk ayam kita bisa diekspor ke luar negeri,” ujarnya. 

“Hal ini akan menjadi inspirasi bagi produsen untuk menggenjot produksinya sehingga surplus tersebut dapat terus dinikmati, memenuhi permintaan global akan produk unggas, dengan tetap menjaga ketahanan pangan dan stabilitas harga di dalam negeri.”

Selain Singapura, CPI juga telah mengekspor ayam dan produk ayam ke Jepang, Timor-Leste, Papua Guinea, dan Qatar.

Menurut Singapore Food Agency (SFA), tiga perusahaan asal Indonesia telah diberikan izin untuk mengekspor daging ayam dan produk daging ayam ke dalam negeri.

Dua dari perusahaan tersebut adalah anak perusahaan Charoen Pokphand di Indonesia, sementara yang lain adalah anak perusahaan dari raksasa makanan beku Indonesia Japfa Comfeed.

Belum diketahui kapan dua perusahaan lainnya akan mulai mengekspor produknya ke Singapura.

Izin Ekspor

Ilustrasi Singapura
Ilustrasi Singapura (AP/Wong Maye-E)

Kementerian Pertanian Indonesia awal pekan ini mengatakan ada 12 perusahaan Indonesia lainnya yang saat ini sedang meminta izin untuk mengekspor produk ayam ke Singapura. Semua aplikasi telah diajukan ke SFA.

SFA telah mengatakan bahwa perusahaan dan peternakan individu perlu dievaluasi dan disetujui, dengan evaluasi dokumenter terperinci dan audit di tempat untuk verifikasi, sebelum mereka diberi izin untuk mengekspor makanan ke Singapura.

Singapura mengimpor 214.400 ton daging ayam tahun lalu, sekitar sepertiganya berasal dari Malaysia.

Larangan Ekspor dari Malaysia

Ilustrasi bendera Malaysia (pixabay)
Ilustrasi bendera Malaysia (pixabay)

Malaysia telah memberlakukan larangan ekspor hingga 3,6 juta ayam per bulan, menyusul masalah pasokan dan harga di dalam negeri, dengan beberapa pedagang ayam menjual ayam utuh di atas plafon harga untuk menutupi biaya mereka.

Menyusul larangan ekspor, Singapura mengumumkan akan mendatangkan ayam dari tempat lain, termasuk Indonesia dan Thailand.

SFA mengumumkan pada 30 Juni bahwa mereka telah menambahkan Indonesia sebagai sumber baru untuk impor ayam dingin, beku, dan olahan.Berbicara kepada CNA, Presiden Direktur CPI Thomas Effendi mengatakan kontrak untuk mengekspor 1.000 ton ayam bernilai antara Rp 30 miliar hingga Rp 40 miliar.

"Kesepakatan 1.000 ton baru permulaan... Kami masih ingin meningkatkan pangsa pasar kami. Kami yakin angka ini akan tumbuh lebih besar. Seberapa besar itu, kami tidak bisa mengatakan tetapi Singapura adalah pasar yang besar," katanya.

Dia menambahkan, saat ini CPI sedang dalam pembicaraan dengan perusahaan kedua Singapura untuk mengekspor lebih banyak ayam. 

Effendi menambahkan, CPI juga menargetkan ekspor unggas hidup ke Singapura.

"Kami memiliki sumber daya untuk mengekspor ayam hidup karena kami memiliki peternakan di Batam. Kami sedang mencari cara untuk mendapatkan sertifikasi untuk mengekspor ayam hidup," katanya.

Infografis Alasan Larangan Ekspor CPO dan Bahan Baku Minyak Goreng. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Alasan Larangan Ekspor CPO dan Bahan Baku Minyak Goreng. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya