Diduga Terkait Kasus Pembunuhan Shinzo Abe, Gereja Unifikasi Diselidiki

Setelah sekian lama, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida akhirnya pada Senin 17 Oktober 2022 memerintahkan digelarnya penyelidikan lebih lanjut terhadap Gereja Unifikasi.

diperbarui 17 Okt 2022, 17:46 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2022, 16:28 WIB
PM Jepang Fumio Kishida (Sumber Tangkapan Layar Setkab.go.id)
PM Jepang Fumio Kishida (Sumber Tangkapan Layar Setkab.go.id)

, Tokyo - Setelah sekian lama, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida akhirnya pada Senin 17 Oktober 2022 memerintahkan digelarnya penyelidikan lebih lanjut terhadap Gereja Unifikasi.

Gereja Unifikasi yakni sebuah kelompok agama yang menjadi sorotan, sejak terungkapnya kasus pembunuhan mantan perdana menteri Shinzo Abe.

Sebelumnya, investigasi atas pembunuhan Abe telah mengungkapkan adanya dugaan hubungan antara Gereja Unifikasi dan Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa. Namun, Abe sendiri tidak memiliki hubungan langsung dengan Gereja yang dimaksud.

Pria yang dituduh membunuh Shinzo Abe dilaporkan telah dimotivasi oleh kebencian terhadap organisasi keagamaan itu, yang disebutkan telah mengintimidasi para anggotanya untuk memberikan sumbangan yang cukup signifikan.

Dukungan terhadap pemerintahan PM Kishida telah mencapai titik terendahnya sejak ia mulai menjabat tahun lalu.

Masyarakat Jepang semakin memuncak kemarahannya karena Partai LDP yang berkuasa tidak sepenuhnya mengungkapkan hubungan mereka dengan Gereja Unifikasi.

Apa hubungan antara pria yang dituduh menembak Abe dan Gereja Unifikasi?

Penyelidikan polisi atas pembunuhan Shinzo Abe pada bulan Juli lalu mengungkapkan, ibu dari terdakwa telah cukup lama menjadi anggota dari Gereja Unifikasi. Terdakwa percaya bahwa Abe turut mendukung Gereja tersebut, tempat di mana ibunya telah memberikan sumbangan yang cukup besar.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Jepang Keiko Nagaoka mengatakan, Perdana Menteri Kishida telah memerintahkannya untuk menyelidiki masalah ini. "Saya akan segera memulai (penyelidikan)," katanya, Senin (17/10/2022), seperti dikutip dari DW Indonesia.

Ancaman Pembubaran

Ilustrasi bendera Jepang (AFP/Toru Yamanaka)
Ilustrasi bendera Jepang (AFP/Toru Yamanaka)

Media lokal Jepang melaporkan, penyelidikan lebih lanjut ini bertujuan untuk memeriksa apakah Gereja Unifikasi tersebut merugikan kesejahteraan publik ataupun melakukan suatu tindakan yang bertentangan dengan statusnya sebagai kelompok agama.

Penyelidikan juga akan mengarah pada perintah pembubaran organisasi di bawah Undang-Undang Korporasi Keagamaan Jepang, di mana hal itu akan membuat Gereja kehilangan statusnya sebagai organisasi yang dibebaskan dari pembayaran pajak.

Kendati demikian jika hal itu memang merupakan sumber masalahnya, Gereja Unifikasi masih dapat terus beroperasi.

Shinzo Abe ditembak dari belakang dengan senjata rakitan di Kota Nara pada 8 Juli lalu, saat ia tengah menyampaikan pidato kampanyenya dua hari menjelang digelarnya pemilihan parlemen di Jepang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya