Pesawat Korean Air Tergelincir, 173 Orang Selamat Tanpa Cedera

Pesawat Korean Air tergelincir saat mendarat di landasan pacu Cebu, Filipina Tengah.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 24 Okt 2022, 13:31 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2022, 13:02 WIB
Pesawat udara Korean Airlines.
Pesawat udara Korean Airlines. (Source: AFP/Jung Yeon-Je)

Liputan6.com, Cebu - Pesawat Korean Air tergelincir saat mendarat di landasan pacu Cebu, Filipina Tengah.

Saat itu cuaca buruk dan pesawat mendarat sampai melewati lanadaran pacu di bandara tersebut, dikutip dari Al Jazeera, Senin (24/10/2022).

Beruntung, tidak ada laporan cedera yang dilaporkan di antara 173 orang di dalamnya, menurut pihak berwenang.

Insiden itu terjadi di Pulau Mactan di provinsi Cebu tengah pada Minggu malam.

Ke-11 awak dan 162 penumpang Korean Air penerbangan KE631 menggunakan perosotan darurat untuk menyelamatkan diri keluar dari pesawat yang rusak, kata pejabat dan pihak maskapai.

"Semua penumpang selamat dan dilayani oleh personel darat," kata Otoritas Penerbangan Sipil Filipina dalam sebuah pernyataan.

Pesawat kini tetap terjebak di area rumput di ujung landasan pacu Bandara Internasional Mactan Cebu pada Senin, memaksa penutupan bandara.

Bagian perut depan pesawat terpotong, dan moncongnya rusak berat, lapor kantor berita Associated Press.

Pesawat dalam posisi miring ke depan di daerah berumput dengan roda pendaratan depannya tidak terlihat dan slide darurat dikerahkan di pintu, kata AP.

Puluhan penerbangan ke dan dari provinsi Cebu dibatalkan, termasuk maskapai berbendera Philippine Airlines.

Pesawat jenis Airbus A330 dari Incheon, Korea Selatan, telah berusaha mendarat dua kali sebelum melampaui landasan pacu pada upaya ketiga, kata Korean Air Lines Co dalam sebuah pernyataan.

"Penumpang telah dikawal ke tiga hotel lokal dan penerbangan alternatif sedang diatur," kata maskapai penerbangan KE361.

"Saat ini kami sedang mengidentifikasi penyebab insiden tersebut."

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Permintaan Maaf

Ilustrasi pesawat (Pixabay)
Ilustrasi pesawat (Pixabay)

Presiden Korean Air Woo Kee-hong mengeluarkan surat permintaan maaf mengenai penerbangan di situs web maskapai, mencatat bahwa penyelidikan menyeluruh akan dilakukan dengan otoritas penerbangan lokal dan otoritas Korea untuk menentukan penyebabnya.

"Kami tetap berkomitmen untuk operasi yang aman dan akan melakukan yang terbaik untuk melembagakan langkah-langkah mencegah terulangnya kembali insiden serupa," kata Woo.

Korean Air belum pernah mengalami kecelakaan penumpang yang fatal sejak 1997, menurut Aviation Safety Network, sebuah situs web yang mengumpulkan data kecelakaan penerbangan.


Pesawat Tergelincir dan Terbakar di Bandara Miami

Ilustrasi pesawat sedang mengudara (pixabay)
Ilustrasi pesawat sedang mengudara (pixabay)

Sebelumnya, sebuah pesawat jet yang membawa 126 orang --sejumlah media menyebut 130 penumpang dan 10 awak -- terbakar setelah mendarat pada Selasa 21 Juni 2022 di Bandara Internasional Miami ketika roda pendarat depan rusak, tetapi tidak ada cedera serius yang dilaporkan, kata pihak berwenang.

"Kebakaran terjadi akibat masalah pada roda pendarat di penerbangan RED Air yang tiba dari Santo Domingo, Republik Dominika, kata juru bicara Departemen Penerbangan Miami-Dade Greg Chin dalam email kepada The Associated Press yang dikutip Kamis (23/6/2022).

Tiga orang di pesawat jet MD-82 dibawa ke rumah sakit untuk perawatan luka ringan, tambahnya. Penumpang lain sedang diangkut dari pesawat ke terminal.

Miami-Dade Fire Rescue memposting di Twitter bahwa petugas pemadam kebakaran telah mengendalikan api dan mengurangi tumpahan bahan bakar.

"Orang-orang sangat ketakutan," kata penumpang RED Air Flight 203 Mauricio Davis kepada Miami Herald. "Orang-orang berpegangan pada kursi agar tidak berputar."

Penumpang bernama Paola Garcia mengatakan dia pikir dia akan mati.

"Saya mulai berlari dan melompat, dan saya pikir itu akan meledak," katanya kepada WSVN.

Pesawat berhenti di rumput di samping landasan pacu, kemudian disiram dengan bahan kimia untuk memadamkan api. Setidaknya tiga kendaraan pemadam kebakaran merespons. Kru darurat mencapai pesawat dalam satu setengah menit, menurut Wali Kota Miami-Dade County Daniella Levine Cava.

"Apa yang terjadi di sini adalah keajaiban," kata wali kota kepada wartawan.

Bandara mengalami beberapa penundaan penerbangan pada Selasa malam, pejabat bandara mengatakan dalam sebuah tweet, menambahkan penumpang diinstruksikan untuk memeriksa dengan maskapai penerbangan untuk rinciannya.

Dewan Keselamatan Transportasi Nasional memposting bahwa sebuah tim akan tiba di bandara pada hari Rabu untuk menyelidiki kebakaran akibat pesawat tergelincir tersebut.


Black Box Diselidiki

Ilustrasi kabin pesawat
Ilustrasi kabin pesawat (Pixabay)

Dalam pembaruan setelah hari pertama menyelidiki kecelakaan itu, The National Transportation Safety Board (NTSB) mengatakan insiden itu dipicu roda pendarat utama kiri yang bermasalah saat mendarat, sehingga mengirim pesawat ke daerah berumput.

"Sebuah kebakaran pasca-kecelakaan di sisi kanan pesawat mengikuti ekskursi landasan," kata pihak NTSB seperti dikutip dari CNN.

NTSB telah memulihkan perekam suara kokpit dan perekam data penerbangan, yang dikenal sebagai black box atau kotak hitam, dan akan membawanya ke laboratorium NTSB di Washington, DC, minggu ini.

Penyelidik juga akan mengakses bagian dalam pesawat setelah diisi bahan bakar dan pesawat kemudian akan dipindahkan ke lokasi yang berbeda untuk pemeriksaan lebih lanjut, tambah badan tersebut.

Bandara Internasional Miami sempat memberikan informasi di Twitter bahwa roda pendaratan di hidung pesawat bermasalah.

"Ketika petugas pemadam kebakaran tiba di tempat kejadian, mereka melihat sayap pesawat terbakar," kata Erika Benitez, juru bicara Miami-Dade Fire and Rescue.

Infografis Ragam Tanggapan Tes PCR Jadi Syarat Penumpang Pesawat. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Ragam Tanggapan Tes PCR Jadi Syarat Penumpang Pesawat. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya