Rusia Cap Estonia Russophobia, Usir Duta Besar hingga Turunkan Level Hubungan Diplomatik

Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa Estonia telah dengan sengaja menghancurkan hubungan dengan Moskow.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 24 Jan 2023, 07:05 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2023, 07:05 WIB
Ilustrasi Rusia dan Bendera Rusia (AP PHOTO/Alexander Zemlianichenko)
Ilustrasi Rusia dan Bendera Rusia (AP PHOTO/Alexander Zemlianichenko)

Liputan6.com, Moskow - Rusia memerintahkan duta besar Estonia untuk meninggalkan negara itu paling lambat 7 Februari 2023. Kremlin menuduh Estonia "Russophobia" atau memiliki sentimen anti-Rusia.

Lewat sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa Estonia telah dengan sengaja menghancurkan hubungan dengan Moskow.

"Dalam beberapa tahun terakhir, kepemimpinan Estonia telah dengan sengaja menghancurkan seluruh rangkaian hubungan dengan Rusia. Russophobia total, penanaman permusuhan terhadap negara kami telah diangkat oleh Tallinn ke peringkat kebijakan negara," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia seperti dikutip dari BBC, Selasa (24/1/2023),

"Sekarang Estonia telah mengambil langkah baru yang tidak bersahabat untuk secara radikal mengurangi jumlah personel Kedutaan Besar Rusia di Tallinn, menegaskan garis menuju runtuhnya hubungan antara negara kami. Sebagai tanggapan, pihak Rusia memutuskan untuk menurunkan perwakilan diplomatik di kedua negara pada level chargé d'affaires (kuasa usaha)," ungkap pernyataan tersebut.

Duta Besar Estonia Margus Laidre dipanggil ke Kementerian Luar Negeri Rusia pada Senin (23/1), di mana dia diminta untuk meninggalkan negara itu. Pernyataan Rusia diakhiri dengan menyatakan bahwa perkembangan hubungan kedua negara kini terletak pada Estonia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Dubes Pertama yang Diusir Rusia Pasca Invasi Ukraina

Serangan Rudal Rusia Hantam Gedung Apartemen di Dnipro, 12 Orang Tewas
Petugas darurat membersihkan puing-puing setelah rudal Rusia menghantam apartemen di Kota Dnipro, Ukraina, 14 Januari 2023. Rusia meluncurkan gelombang serangan besar untuk memukul infrastruktur energi di Ukraina termasuk sebuah gedung apartemen sembilan lantai di Kota Dnipro yang menyebabkan 12 orang tewas. (AP Photo/Evgeniy Maloletka)

Laidre adalah duta besar pertama yang diusir Rusia sejak negara itu menginvasi Ukraina tahun lalu. Sementara itu, Estonia merespons dengan meminta Duta Besar Laidre untuk meninggalkan Rusia pada tanggal yang sama.

Keputusan Rusia mengusir Dubes Laidre datang setelah Estonia belum lama ini memerintahkan pengurangan personel di Kedutaan Besar Rusia di Tallinn.

Moskow diminta mengurangi personel kedutaannya dari 17 menjadi delapan pada akhir Januari. Estonia berdalih bahwa staf kedutaan besar Rusia telah berhenti memajukan hubungan antar negara sejak konflik pecah.


Ketegangan Meningkat

Pasukan Ukraina Gempur Rusia Pakai Howitzer M777 Pasokan AS di Kherson
Tentara Ukraina menggempur posisi Rusia menggunakan Howitzer M777 yang dipasok Amerika Serikat (AS) di wilayah Kherson, Ukraina, 9 Januari 2023. Memasuki hari ke-321 peperangan, konflik di antara Rusia dengan Ukraina sampai saat ini terus berlanjut dan belum terlihat akan segera berakhir. (AP Photo/Libkos)

Tensi tinggi juga terjadi pekan lalu setelah perwakilan dari 11 negara NATO berkumpul di pangkalan militer di Estonia untuk membahas berbagai paket baru dalam rangka membantu Ukraina melawan Rusia.

Terkait dengan pengusiran Dubes Laidre, Menteri Luar Negeri Latvia Edgars Rinkevics mengatakan, negaranya akan mendukung Estonia dan menurunkan tingkat hubungan diplomatiknya dengan Rusia pada 24 Februari.

Laidre telah bertugas di Rusia sejak tahun 2018. Sebelumnya ia menduduki pos diplomatik di Inggris dan Finlandia.

 

Infografis Rusia Vs Ukraina, Ini Perbandingan Kekuatan Militer. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Rusia Vs Ukraina, Ini Perbandingan Kekuatan Militer. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya