Liputan6.com, Washington - Penembakan pada perayaan Tahun Baru Imlek di Monterey Park, California, yang menewaskan 11 orang menambah panjang daftar penembakan massal dalam sejarah Amerika Serikat modern.
Arsip Kekerasan Senjata (Gun Violence Archive), sebuah organisasi nirlaba yang melacak penembakan di AS, mencatat setidaknya terjadi 647 penembakan massal pada tahun 2022. Organisasi tersebut mendefinisikan penembakan massal sebagai satu insiden di mana setidaknya empat orang ditembak, namun tidak termasuk pelaku.
Baca Juga
Dikutip dari Business Insider, Selasa (24/1/2023), berikut adalah lima kasus penembakan massal paling mematikan dalam sejarah AS:
Advertisement
Â
1. Penembakan Massal di Las Vegas, Nevada, Tahun 2017
Pada 1 Oktober 2017, seorang pria bersenjata bernama Stephen Craig Paddock menembaki kerumunan yang menghadiri festival musik country Route 91 Harvest dari balkon kamarnya di lantai 32 di Mandalay Bay Resort and Casino.
Aksi penembakan itu berlangsung lebih dari 15 menit ketika penonton konser yang panik mencoba berlindung, tidak menyadari dari mana asal tembakan itu. Tragedi ini menewaskan 58 orang dan membuat lebih dari 850 lainnya terluka.
Unit SWAT polisi masuk ke kamar pria bersenjata itu dan menemukannya tewas karena bunuh diri. Polisi mengatakan pelaku bertindak seorang diri dan motifnya tidak diketahui.
Advertisement
2. Penembakan Massal di Orlando, Florida, Tahun 2016
Penembakan massal paling mematikan dalam sejarah AS lainnya adalah penembakan pada 12 Juni tahun 2016 di Pulse, sebuah klub malam gay di Orlando, Florida.
Pelaku yang diidentifikasi sebagai Omar Mateen membunuh 49 orang dan melukai lebih dari 50 orang lainnya sebelum polisi Orlando membunuhnya.
Selama penembakan, pria keji itu menelepon polisi Orlando dan bersumpah setia kepada ISIS. Namun, pihak berwenang tidak menemukan bukti komunikasi antara kelompok teroris dan penyerang.
3. Penembakan Massal di Blacksburg, Virginia, Tahun 2007
Pembantaian pada 16 April 2007 di kampus Virginia Tech University menjadi penembakan di sekolah yang paling mematikan dalam sejarah AS.
Pelaku adalah seorang mahasiswa berumur 23 tahun bernama Cho Seung-Hui. Aksi kejinya membunuh 32 mahasiswa dan tenaga pengajar dalam dua serangan terpisah sekitar dua jam sebelum bunuh diri.
Salah satu korban tewas adalah warga negara Indonesia, yaitu Partahi Mamora Halomoan Lumbantoruan dari Medan, yang merupakan mahasiswa doktoral di Fakultas Teknik Sipil. Sementara itu, 17 orang dilaporkan terluka.
Motif Cho Seung-Hui tidak jelas. Namun, ketika polisi menggeledah kamarnya, mereka menemukan catatan yang menggambarkan betapa hidupnya sangat menderita dan rencananya untuk bunuh diri.
Advertisement
4. Penembakan Massal di Newton, Connecticut, Tahun 2012
Penembakan yang terjadi di Sekolah Dasar Sandy Hook pada 14 Desember 2012 ini menewaskan 26 orang, di antaranya 20 siswa dan enam guru. Siswa yang tewas berusia antara enam - tujuh tahun.
Pelaku adalah Adam Peter Lanza yang disebut menderita gangguan kepribadian dan autis. Adam berakhir dengan bunuh diri.
Sebelum melakukan penembakan di sekolah, Adam lebih dulu menembak mati ibunya di rumah mereka di Connecticut.
5. Penembakan Massal di Sutherland Springs, Tahun 2017
Seorang pria bersenjata yang mengenakan perlengkapan taktis dan memegang senapan semiotomatis melepaskan tembakan pada 5 November 2017, di Gereja First Baptist di Sutherland Springs, Texas. Itu merupakan sebuah kota kecil berpenduduk 600 orang di sebelah timur San Antonio.
Sedikitnya 26 umat paroki tewas dalam serangan itu. Usia korban berkisar antara 18 bulan hingga 72 tahun.
Pelakunya adalah Devin Patrick Kelley yang berusia 26 tahun saat melancarkan aksi kejinya. Kelley sempat melarikan diri sebelum akhirnya berhasil dikejar dan ditemukan tewas dengan beberapa luka tembakan, termasuk tembakan di kepala yang dilakukannya sendiri.
Advertisement