Sekjen PBB Antonio Guterres Kecam Hukuman Kolektif terhadap Warga Palestina

Sekjen PBB Antonio Guterres pada Rabu (18/10) mengatakan bahwa serangan oleh kelompok militan Hamas terhadap Israel tidak menjustifikasi “hukuman kolektif” terhadap warga Palestina.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 19 Okt 2023, 13:02 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2023, 13:02 WIB
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) António Guterres. (AFP)
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) António Guterres. (AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Sekjen PBB Antonio Guterres pada Rabu (18/10) mengatakan bahwa serangan oleh kelompok militan Hamas terhadap Israel tidak menjustifikasi “hukuman kolektif” terhadap warga Palestina. Ia menyerukan gencatan senjata segera.

Berbicara pada sebuah forum ekonomi di China, Guterres mengecam serangan Hamas pada 7 Oktober lalu terhadap Israel yang menewaskan lebih dari 1.400 orang sebagai “tindakan teror” yang tidak dapat dibenarkan, dikutip dari VOA Indonesia, Kamis (19/10/2023).

“Tetapi serangan-serangan itu tidak dapat menjustifikasi hukuman kolektif terhadap rakyat Palestina,” kata Guterres.

Ia menyerukan “gencatan senjata kemanusiaan segera” dalam perang antara Israel dan Hamas di Gaza, seraya menegaskan apa yang ia sebut “dua seruan kemanusiaan mendesak.”

Guterres meminta Hamas agar “segera dan tanpa syarat membebaskan sandera,” merujuk pada sedikitnya 199 orang yang diculik oleh kelompok militan itu selama serangan mereka yang merupakan serangan paling mematikan dalam sejarah Israel.

Guterres juga meminta Israel agar “segera memberikan akses bantuan kemanusiaan tanpa batas untuk memenuhi kebutuhan paling mendasar bagi masyarakat Gaza, yang mayoritasnya adalah perempuan dan anak-anak.”

“Saya menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera untuk memberi cukup banyak waktu dan ruang untuk membantu mewujudkan dua seruan saya dan untuk meringankan penderitaan umat manusia yang sangat besar yang sedang kita saksikan,” kata Guterres.

“Terlalu banyak nyawa dan nasib seluruh wilayah yang berada dalam bahaya.”

Guterres mengatakan ia “sepenuhnya menyadari keluhan mendalam rakyat Palestina setelah 56 tahun pendudukan.”

“Tetapi betapapun seriusnya keluhan ini, hal tersebut tidak dapat menjustifikasi tindakan teror yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober,” lanjutnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Hamas dan Israel Saling Menyalahkan

Gaza di Perang Hamas-Israel
Warga Palestina mencari korban selamat setelah serangan udara Israel di Khan Younis, Jalur Gaza, Senin 16 Oktober 2023. (AP/Fatima Shbair)

Pemimpin PBB itu sebelumnya mengatakan ia merasa “ngeri” oleh ledakan mematikan yang melanda sebuah rumah sakit di Gaza pada Selasa malam yang menewaskan ratusan orang.

Hamas menyalahkan Israel atas serangan terhadap rumah sakit itu. Israel mengatakan ledakan itu disebabkan oleh roket nyasar yang diluncurkan militan Jihad Islam di Gaza.

“Hati saya bersama dengan keluarga para korban. Rumah sakit dan personel medis dilindungi berdasarkan hukum kemanusiaan internasional,” kata Guterres dalam postingan di X.

Ia juga mengutuk serangan terhadap sekolah yang dikelola PBB di sebuah kamp pengungsi di Gaza yang menewaskan enam orang.

Infografis Hamas-Israel Perang Lagi, Ini Respons Dunia. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Hamas-Israel Perang Lagi, Ini Respons Dunia. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya