Pelaku Penembakan di RS Toda Ditangkap Usai Sandera 2 Orang dari Kantor Pos 5 Jam Lebih

Polisi Jepang menahan tersangka pria bersenjata berusia 86 tahun yang membarikade dirinya di kantor pos dengan sandera. Pria yang diyakini pelaku penembakan di RS Kota Toda.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 01 Nov 2023, 16:32 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2023, 16:32 WIB
Petugas di luar kantor pos tempat seorang pria yang diyakini pelaku penembakan di RS Toda bersembunyi di Warabi, Prefektur Saitama, utara Tokyo, pada 31 Oktober. (AP)
Petugas di luar kantor pos tempat seorang pria yang diyakini pelaku penembakan di RS Toda bersembunyi di Warabi, Prefektur Saitama, utara Tokyo, pada 31 Oktober. (AP)

Liputan6.com, Toda - Pelaku penembakan di sebuah rumah sakit di Jepang dilaporkan telah ditangkap.

Mengutip laporan CNN, Rabu (1/11/2023), diketahui bahwa polisi Jepang pada Selasa 31 Oktober 2023 menangkap seorang tersangka yakni pria bersenjata berusia 86 tahun yang membarikade dirinya di kantor pos dengan dua sandera. Pria tersebut pada hari sebelumnya melukai dua orang di rumah sakit akibat penembakan.

Pria itu ditahan di Kota Warabi, Prefektur Saitama, dekat Tokyo, kata polisi kepada CNN, setelah terjadi kebuntuan selama berjam-jam.

Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo telah mengirimkan Tim Investigasi Khusus yang menangani situasi penyanderaan ke kantor pos pada Selasa sore waktu setempat, setelah menerima laporan bahwa tersangka bersembunyi di sana dan pihak berwenang tidak dapat menghubungi dua pekerja kantor pos perempuan.

Menurut lembaga penyiaran publik NHK, tidak ada perempuan yang terluka dalam insiden tersebut. Seorang wanita keluar dari kantor pos sekitar lima jam setelah penyenderaan, dan yang lainnya melarikan diri beberapa jam kemudian, NHK melaporkan.

Polisi mengkonfirmasi kepada CNN bahwa seorang wanita berusia 20-an yang disandera kini dalam kondisi aman.

Situasi penyanderaan dan pertikaian di kantor pos terjadi hanya selang beberapa jam setelah penembakan di sebuah rumah sakit di dekat Kota Toda, yang melukai seorang dokter dan seorang pasien pria.

Polisi meyakini pria berusia 86 tahun itu terlibat dalam insiden penembakan tersebut.

Polisi mengatakan penembakan terjadi pada pukul 13.00 siang waktu setempat, dan tersangka melarikan diri dari rumah sakit lalu membuat barikade di kantor pos, sekitar 1,5 kilometer (1 mil) dari lokasi penembakan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Warga Diperingatkan Menjauh

Ilustrasi bendera Jepang (pixabay)
Ilustrasi bendera Jepang (pixabay)

Wali Kota Toda Fumihito Sugawara mengonfirmasi di media sosial bahwa seorang pria yang "dicurigai membawa senjata" dibarikade di kantor pos dan memperingatkan warga untuk tidak mendekati area tersebut.

Selasa pagi, juga dilaporkan terjadi kebakaran di sebuah gedung apartemen tak jauh dari rumah sakit. Penyelidik yakin pria bersenjata itu tinggal di salah satu unit apartemen, menurut NHK.

Tidak ada yang terluka dalam kebakaran itu, NHK melaporkan.

Kekerasan bersenjata sangat jarang terjadi di Jepang. Negara ini merupakan salah satu negara dengan tingkat kejahatan bersenjata terendah di dunia karena undang-undang kepemilikan senjata api yang ketat.

Tahun lalu, mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe ditembak mati di Kota Nara saat menyampaikan pidato kampanye, dalam sebuah serangan yang mengejutkan negara tersebut.​


Penembakan Sebelumnya

Penembakan Senjata Api
Ilustrasi Foto Penembakan (iStockphoto)

Sebelumnya, telah terjadi penembakan dan penikaman terjadi di Jepang. Sejumlah orang dilaporkan tewas dalam peristiwa tersebut.

"Tiga orang tewas termasuk dua polisi, dalam serangan penembakan dan penikaman di Jepang tengah pada Kamis 25 Mei 2023," lapor lembaga penyiaran publik NHK mengutip polisi.

Polisi menerima telepon pada Kamis sore dengan laporan bahwa seorang pria menikam seorang wanita, kata seorang pejabat polisi Kota Nakano kepada CNN.

Ketika petugas bergegas ke tempat kejadian, pria itu menembakkan sesuatu yang menyerupai senapan berburu, mengenai empat orang, sebelum melarikan diri dari tempat kejadian dan membarikade dirinya di sebuah gedung, tambah pejabat polisi Kota Nakano itu.

Wanita korban penikaman itu kemudian dibawa ke rumah sakit di mana dia kemudian dinyatakan meninggal.

Outlet berita Jepang, NHK kemudian melaporkan bahwa dua polisi juga tewas akibat luka-luka mereka dan satu orang lainnya luka-luka.

Tersangka mengenakan topi kamuflase, atasan dan bawahan dengan kacamata hitam dan masker, menurut NHK.

Pemerintah Kota Nakano mendesak warga untuk tetap tinggal di dalam rumah melalui pernyataan yang diposting ke media sosial hari Kamis.

Juru bicara kepolisian Kota Nakano mengatakan kepada CNN bahwa pihak berwenang menetapkan "zona evakuasi" dengan radius 300 meter di sekitar lokasi kejadian.

Juru bicara polisi menambahkan bahwa pasukannya sedang menyelidiki laporan suara seperti tembakan terdengar di dekat tempat kejadian beberapa jam setelah serangan itu.

 


Penusukan di Kereta Jepang Lukai 3 Orang, Pria Bersenjata 3 Pisau Ditangkap

Ilustrasi Penembakan
Ilustrasi Penembakan (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Serangan pisau terjadi di Jepang. Sejumlah orang diaporkan terluka dalam insiden tersebut.

Tiga orang terluka dalam serangan pisau di sebuah kereta di Jepang barat pada Minggu 23 Juli 2023. Polisi mengatakan mereka telah menangkap seorang pria karena diduga melakukan penusukan.

Para korban penikaman di kereta Jepang - seorang kondektur kereta berusia 20-an dan dua penumpang pria berusia 20-an dan 70-an - dibawa ke rumah sakit dengan luka yang tidak mengancam jiwa, Tetsuya Sakagami dari departemen pemadam kebakaran terdekat mengatakan kepada AFP yang dikutip Senin (24/7/2023).

"Tersangka laki-laki berusia 37 tahun bersenjatakan tiga pisau ketika dia ditangkap di Rinku Town station (Stasiun Kota Rinku) di wilayah Osaka," kata polisi setempat kepada AFP.

"Dia ditangkap karena percobaan pembunuhan dan telah mengaku melakukan serangan (di kereta Jepang) pada Minggu pagi, kata polisi seraya menambahkan mereka masih menyelidiki motifnya.

Kejahatan kekerasan jarang terjadi di Jepang, yang memiliki tingkat pembunuhan rendah dan memiliki beberapa undang-undang senjata terberat di dunia.

Namun belum lama ini terjadi sejumlah insiden penusukan dan bahkan penembakan, termasuk pembunuhan mantan perdana menteri Shinzo Abe tahun lalu.

Pada tahun 2021, seorang pria berusia 24 tahun diduga menikam seorang penumpang dan menyalakan api di sebuah kereta di Tokyo pada Halloween sambil mengenakan pakaian yang menyerupai penjahat buku komik Joker.

Putusan, dalam kasus itu, dijatuhkan pada 31 Juli.

Infografis Karier Politik dan Riwayat Kesehatan Shinzo Abe hingga Meninggal Dunia Usai Ditembak. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Karier Politik dan Riwayat Kesehatan Shinzo Abe hingga Meninggal Dunia Usai Ditembak. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya