Liputan6.com, Gaza - PBB mengatakan salah satu anggota stafnya tewas dan seorang lainnya terluka ketika mereka melakukan perjalanan ke rumah sakit di Gaza Selatan pada hari Senin (13/5/2024).
Misi India untuk PBB di New York menyebut anggota staf tersebut adalah Kolonel Waibhav Kale, yang bekerja untuk Departemen Keselamatan dan Keamanan PBB (UNDSS) di Jalur Gaza. Demikian seperti dilansir BBC, Rabu (15/5).
Baca Juga
Para pekerja tersebut sedang dalam perjalanan dengan kendaraan PBB menuju Rumah Sakit Eropa di dekat Rafah ketika rumah sakit tersebut diserang. Namun, tidak disebutkan siapa yang dianggap bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Advertisement
PBB mengatakan kematian pekerja internasional PBB di Jalur Gaza pada Senin tersebut adalah yang pertama sejak dimulainya perang Israel Vs Hamas pada 7 Oktober 2023.
Militer Israel mengatakan penyelidikan awal menunjukkan bahwa kendaraan tersebut diserang di zona tempur aktif dan pihaknya tidak mengetahui rutenya. Namun, PBB mengatakan kendaraan itu ditandai dengan jelas dan rencana pergerakannya telah diumumkan sebelumnya kepada pihak berwenang Israel.
Juru bicara PBB di Jenewa Rolando Gomez menegaskan bahwa PBB memberi tahu pihak berwenang Israel tentang pergerakan semua konvoinya di Jalur Gaza.
"Ini adalah prosedur operasi standar," kata Gomez.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengonfirmasi telah menerima laporan dari UNDSS yang mengatakan dua pekerjanya terluka di daerah Rafah pada hari Senin.
IDF menambahkan bahwa insiden tersebut sedang ditinjau.
Desakan atas Penyelidikan Penuh
Misi India untuk PBB di New York mengatakan pihaknya menyampaikan belasungkawa terdalam kepada keluarga Kolonel Kale, yang menurut laporan media India adalah mantan anggota tentara India. Demikian pula dengan sekretaris jenderal PBB.
"Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyebutkan bahwa dia sangat sedih mengetahui kematian pekerja PBB dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga mereka," kata juru bicaranya Farhan Haq. "Sekretaris Jenderal mengutuk semua serangan terhadap personel PBB dan mendesak penyelidikan penuh."
Pada awal April, enam pekerja bantuan internasional dan seorang rekan Palestina dari badan amal pangan internasional World Central Kitchen tewas dalam serangan Israel. Kematian mereka memicu kemarahan internasional dan IDF memecat dua perwira senior atas insiden yang digambarkan sebagai "kecelakaan serius".
Israel melancarkan operasi militer di Jalur Gaza sebagai tanggapan atas serangan Hamas ke Israel selatan pada 7 Oktober, yang diklaim menewaskan sekitar 1.200 orang dan 252 lainnya disandera.
Menurut otoritas Kesehatan Jalur Gaza, lebih dari 35.090 warga Palestina di Jalur Gaza tewas sejak saat itu.
Advertisement