Korea Utara Kirim Lebih Banyak Balon Berisi Sampah ke Korea Selatan

Militer Korea Selatan menyarankan masyarakat berhati-hati terhadap benda yang jatuh dan tidak menyentuhnya, namun melaporkannya ke kantor militer atau polisi. Belum ada laporan mengenai korban luka atau kerusakan akibat balon berisi sampah kiriman Korea Utara.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 02 Jun 2024, 08:12 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2024, 08:12 WIB
Bendera Korea Utara dan Korea Selatan berkibar berdampingan.
Bendera Korea Utara dan Korea Selatan berkibar berdampingan. (Dok. AFP)

Liputan6.com, Seoul - Korea Utara mengirimkan lebih banyak balon pembawa sampah ke arah Korea Selatan setelah kampanye serupa pada awal pekan ini. Demikian menurut militer Korea Selatan.

Pyongyang menyebut aksinya sebagai pembalasan terhadap para aktivis yang menyebarkan selebaran anti-Korea Utara yang melintasi perbatasan.

Melansir kantor berita AP, Minggu (2/6/2024), Kementerian Pertahanan Korea Selatan tidak segera mengomentari jumlah balon atau berapa banyak yang mendarat di Korea Selatan. Kantor berita Korea Selatan Yonhap, mengutip sumber militer yang tidak disebutkan namanya, melaporkan para pejabat pada Sabtu (1/6) malam menemukan sekitar 90 balon yang menjatuhkan sampah kertas dan plastik serta puntung rokok di daerah ibu kota, Seoul, dan Provinsi Gyeonggi.

Di Seoul, pemerintah kota mengirimkan peringatan teks yang mengatakan bahwa benda tak dikenal yang diduga diterbangkan dari Korea Utara terdeteksi di langit dekat kota dan bahwa militer sedang meresponsnya.

Pengiriman balon yang dilakukan Korea Utara menambah serangkaian langkah provokatif baru-baru ini, yang mencakup kegagalan peluncuran satelit mata-mata militer dan rentetan peluncuran rudal jarak pendek, yang menurut Korea Utara dimaksudkan untuk menunjukkan kemampuannya menyerang Korea Selatan terlebih dahulu.

Militer Korea Selatan mengirimkan tim respons cepat kimia dan pembersihan bahan peledak untuk menemukan puing-puing dari sekitar 260 balon Korea Utara yang ditemukan di berbagai wilayah negara itu dari Selasa (28/5) malam hingga Rabu (29/5). Pihak militer mengatakan balon-balon tersebut membawa berbagai jenis sampah dan tinja, namun tidak mengandung zat berbahaya seperti bahan kimia, biologi, atau radioaktif.

Beberapa balon ditemukan dengan pengatur waktu yang menunjukkan bahwa balon tersebut dirancang untuk meledakkan kantong sampah di udara.

Korea Selatan Memilih Tidak Menembak Jatuh Balon Korea Utara

Bendera Korea Utara.
Bendera Korea Utara (Dok. AFP PHOTO)

Dalam pernyataannya pada hari Rabu, Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, membenarkan bahwa Korea Utara mengirimkan balon-balon berisi sampah tersebut untuk mengatasi ancaman terhadap negaranya atas selebaran oleh aktivis Korea Selatan.

Kim Yo Jong mengisyaratkan bahwa balon bisa menjadi respons standar Korea Utara terhadap penyebaran selebaran. Dia menambahkan, "Korea Utara akan merespons dengan menyebarkan sampah puluhan kali lebih banyak daripada yang disebar ke kita".

Militer Korea Selatan mengatakan mereka tidak berencana menembak jatuh balon-balon tersebut, dengan alasan kekhawatiran akan menyebabkan kerusakan atau kemungkinan mengandung zat berbahaya. Menembak balon di dekat perbatasan juga berisiko memicu pembalasan dari Korea Utara pada saat ketegangan sedang tinggi.

"(Kami) memutuskan bahwa yang terbaik adalah membiarkan balon-balon itu jatuh dan mengambilnya dengan aman," ujar juru bicara Kepala Staf Gabungan Korea Selatan pada hari Kamis.

Korea Utara sangat sensitif terhadap segala upaya pihak luar untuk melemahkan kendali absolut Kim Jong Un atas 26 juta penduduk negara tersebut, yang sebagian besar memiliki sedikit akses terhadap berita asing.

Pada tahun 2020, Korea Utara meledakkan kantor penghubung kosong yang dibangun Korea Selatan di wilayahnya sebagai respons marah atas kampanye selebaran Korea Selatan. Tahun 2014, Korea Utara menembakkan balon propaganda yang terbang menuju wilayahnya dan Korea Selatan membalas tembakan tersebut, meskipun tidak ada korban jiwa.

Tahun 2022, Korea Utara bahkan menyatakan bahwa balon-balon yang diterbangkan dari Korea Selatan telah menyebabkan wabah COVID-19 di negara terisolasi tersebut, sebuah klaim yang sangat dipertanyakan dan tampaknya merupakan upaya untuk menyalahkan Korea Selatan atas memburuknya hubungan antar-Korea.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya