Rambut Aneh hingga Lumpuh Saat Matahari Terbenam, Ini 4 Sindrom Paling Aneh

Dalam sejumlah kasus, dokter juga menyebut jika kondisi beberapa sindrom ini dibiarkan akan menyebabkan hal yang buruk.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 06 Jun 2024, 19:40 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2024, 19:40 WIB
Ilustrasi sindrom tourette
Ilustrasi sindrom tourette Foto: Govinda Valbuena dari pexels

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa penyakit ini termasuk dalam kondisi medis yang sangat aneh, bahkan Anda mungkin belum pernah mendengarnya. Meski demikian, kasus-kasus penyakit dan sindrom ini pernah terjadi di dunia.

Keanehan atau sindrom tersebut sebagian belum diketahui apakah dapat mengancam nyawa atau tidak. Namun, ada beberapa di antara mereka yang harus kehilangan nyawa.

Bahkan, dokter juga menyebut jika kondisi beberapa sindrom ini dibiarkan akan menyebabkan hal yang buruk.

Seperti dikutip dari laman Listverse.com, Kamis (6/6/2024), berikut 4 sindrom aneh di dunia:

1. Sindrome Rambut Aneh

Biasanya, seorang anak akan mewarisi bentuk rambut dari salah satu orangtuanya, baik itu ayah atau ibu. Namun ada satu kondisi langka dimana seorang anak mempunyai bentuk rambut yang cukup aneh.

Hal ini disebut uncombable hair syndrome (UHS). Itu membuat rambut sulit disisir. Hanya sekitar 100 kasus yang diketahui, dan salah satunya adalah Taylor McGowan. Ketika dia lahir sekitar dua tahun yang lalu, dia tampak cukup normal.

Pada saat dia berusia lima bulan barulah terlihat keanehan pada rambutnya. Nenek Taylor adalah orang pertama yang menyadari apa yang sedang terjadi ketika dia menemukan foto-foto bayi UHS lainnya.

Jika diperhatikan, rambutnya ini jingkrak-jingkrak seperti ilmuan terkenal yaitu Albert Einstein.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


2. Tumor Buat Religius

Ilustrasi Kesehatan Otak
Ilustrasi Kesehatan Otak (sumber: unsplash)

Seorang wanita asal Spanyol yang tak disebutkan identitasnya mendadak religius setelah ada tumor yang bersarang di otaknya.

Perubahan mendadak yang dialami perempuan berusia 60 tahun ini pertama kali disadari oleh teman-teman dan keluarganya. Wanita itu tiba-tiba langsung rajin membaca Alkitab.

Dokter menilai, pengalaman religius yang dialami perempuan tersebut ada kaitannya dengan tumor yang bersarang di kepalanya.

Sayangnya, ukuran tumor yang terlalu besar membuat proses operasi sangat sulit dilakukan. Hingga dokter memutuskan proses kemoterapi dan radiasi untuk menangani tumor otak perempuan tersebut. Ternyata selama lima minggu pengobatan, perilaku perempuan tersebut kembali normal secara bertahap.

Sayang, kondisinya terus menurun usai stroke yang dideritanya selama proses kemoterapi. Hingga akhirnya delapan bulan kemudian ia meninggal karena perkembangan tumornya yang semakin membesar.

 


3. Lumpuh Saat Matahari Terbenam

Nikmatnya Melihat Sunset Terbaik di Seminyak Sambil Nikmati Oyster Pinggir Pantai
Melihat sunset di Seminyak semakin nikmat sambil menikmati oyster pinggir pantai (Oyster Dealer)

Di Pakistan, dua remaja bernama Shoaib Ahmed (13) dan Abdul (9) tak mampu berbuat banyak apabila matahari mulai terbenam.

Pasalnya, dua saudara laki-laki itu mengalami hal tak biasa. Mereka menjadi lumpuh saat matahari terbenam dan hari berganti malam.

Mereka tidak dapat berbicara, makan, atau membuka mata mereka. Dokter tidak pernah melihat kondisi ini tetapi mereka memiliki alasan untuk khawatir.

 


4. Anak Perempuan Jadi Cowok

Ilustrasi bayi baru lahir
Ilustrasi bayi baru lahir. Foto: Freepik.

Di Republik Dominika, Turki, dan New Guinea, beberapa orangtua menyambut kelahiran anak perempuan baru. Namun, ketika pubertas tiba, anak itu benar-benar berubah menjadi anak laki-laki.

Mereka disebut Guevedoces, sebuah kata yang berarti "penis". Setelah tumbuh dewasa, badan mereka menjadi tinggi dari anak perempuan lainnya.

Berjanggut dan memiliki testis, tetapi sedikit di bawah ukuran. Mereka hidup sebagai laki-laki dan dapat memiliki anak.

Infografis Efek Samping Vaksin Covid-19 untuk Bayi 6 Bulan hingga Anak Usia 11 Tahun. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Efek Samping Vaksin Covid-19 untuk Bayi 6 Bulan hingga Anak Usia 11 Tahun. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya